-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Cagubri Blusukan ke Pasar dan PKL

| Juli 27, 2013 WIB
Laporan Eka Satria, Pekanbaru

PARA kandidat Gubernur Riau masih menempatkan pedagang pasar dan pedagang kaki lima (PKL) sebagai calon pemilih potensial karena itu wajib didatangi. Seperti yang dilakukan Jon Erizal, cagubri yang diusung PAN dan PKS ini Senin lalu mendatangi para pedagang di Jalan Wahid Hasyim, Pasar Pusat Pekanbaru. Kedatangan Jon Erizal tentu saja disambut antusias oleh pedagang, sebagaimana mereka menyambut calon-calon lain.

Sembari bercengkerama dengan ibu-ibu pedagang kaki lima, kepada wartawan Jon mengungkapkan pemikirannya bahwa pedagang kaki lima (PKL) merupakan aset daerah yang harus dibina, bukan digusur atau disingkirkan. Tak dapat disangkal, ujar Jon Erizal, bahwa tanpa pedagang kaki lima denyut ekonomi masyarakat kecil tidak akan berjalan.

"Pedagang kaki lima ini adalah aset penting daerah yang harus diperhatikan dan dibina. Peran mereka mereka sangat besar untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan. Mereka sangat mandiri dan tidak minjam uang," kata Jon Erizal yang juga pengusaha papan atas di tingkat nasional tersebut.

Karena itu ia meminta, siapapun pemimpin daerah, Gubernur, Bupati atau Wali Kota untuk berupaya membina pedagang kaki lima, bukan dibinasakan.

"Berikan mereka relokasi pada tempat yang layak untuk berjualan. Tempat yang layak itu bukan tempat yang jauh sehingga sulit bertemu pedagang dengan pembeli," kata Jon.

Sehari sebelumnya, Ahad (21/7) Cagub Ahmad yang diusung partai Demokrat juga blusukan ke pasar Agus Salim di Jalan Agus Salim. Datang sejak pukul 08. 00 WIB, Bupati Rohul tersebut menyeruak diantara bisingnya pasar pagi itu. Para pedagang yang sedang sibuk menawarkan harga di lapak masing-masing menjadi terhenti akibat kehadiran Achmad dan rombongan.

Sembari mendengar keluh kesah pedagang pasar, Cagub Achmad serius memperhatikan kondisi pasar sayur yang lumayan semrawut dan becek di pasar Agus Salim tersebut. Achmad pun hanya bisa berjanji membenahi kondisi pasar dan tak lupa meminta dukungan dan doa restu seluruh pedagang yang ditemuinya.

"Saya sudah lama menginginkan pasar-pasar kita ditata dengan rapi, sehingga pengunjung senang berdatangan. Tapi, kita sama-sama berdoa kepada Allah, semoga kedepan kita bisa menata dan memperhatikan pasar ini," ujarnya.

Cagubri lainnya, H Annas Maamun juga lebih dulu mengunjungi pedagang di pasar tradisional. Juni lalu ia blusukan di Pasar Sukaramai, meninjau kondisi pasar dan berdialog dengan pedagang yang ditemuinya. Ia pun menyatakan pedagang dan pasar tradisional adalah aset yang mesti dikembangkan terus menerus oleh pemerintah.

Sementara itu Calon Gubernur dari PKB dan PDIP, Lukman Edi tak kalah antusiasnya mendekati pedagang pasar dan pedagang kaki lima untuk meraup simpati mereka. Beberapa kali Lukman Edi berkunjung ke beberapa pasar seperti Pasar Kodim atau sekarang disebut pasar Senapelan.

"Kunjungan tersebut hanya wujud kepedulian kita kepada para pedagang, sebab saya tidak pernah membedakan golongan masyarakat dalam memberikan kepedulian. Pedagang, petani dan lain-lain kita perhatikan," kata Lukman Edi kepada Pekanbaru MX.

Disinggung mengenai terdesaknya pedagang pasar dan pemilik toko dan warung oleh kehadiran minimarket berjejaring seperti Indomaret dan Alfamart, Lukman Edi lantang mengecamnya.

"Mengguritanya konglomerasi semacam itu sebenarnya tidak sesuai dengan konstitusi kita. Ini menyalahi," ujarnya

Lukman Edy menilai, persaingan bisnis dengan sistem monopoli pasar seperti gaya bisnis Alfamart dan Indomaret telah menggurita dan akibatnya rakyat dengan modal kecil tumbang. Sedangkan regulasi dari pemerintah tidak jelas hingga saat ini.

Para pedagang pasar yang mendapat kunjungan para calon Gubernur tersebut ternyata tak sepenuhnya yakin apa yang dijanjikan dan dikatakan para Cagubri di hadapan mereka akan diwujudkan.

“Kalau sudah dapat kedudukan nanti, yakinlah ada-ada saja alasan mereka mengelak kalau kita tuntut janjinya. Contohnya macam pedagang pasar jongkok itu, katanya dulu Firdaus sudah berjanji ndak menggusur, tau-tau sudah jadi Wali Kota mengaku tak pernah berjanji macam tu. Entah siapa yang benar atau berdusta, tak tahulah,” kata H Khairunnas, pedagang di Pasar Sukaramai berpendapat. ***