-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Harga Cabe Makin Pedas

| Juni 01, 2013 WIB
PEKANBARU -- Sudah hampir satu pekan harga cabe merah di beberapa pasar tradisional di Pekanbaru beringsut naik. Ibu-ibu rumah tangga dan pedagang makanan harus mengeluarkan uang lebih banyak dari biasanya. Sebelumnya harga cabe merah di tingkat eceran masih Rp 18 ribu hingga Rp 22 ribu per kilogramnya.
Pantauan Pekanbaru MX di beberapa pasar seperti Pasar Dupa dan Pasar Agus Salim, kisaran harga cabe merah kini sudah mencapai Rp 42 ribu hingga Rp 48 ribu untuk cabe kualitas terbaik. Naiknya harga cabe di tingkat eceran tersebut menurut para pedagang karena harga dari tauke juga naik.

"Seminggu lalu masih normal harganya. Tapi dari hari ke hari makin naik. Kenapa naiknya saya juga kurang tahu," tutur Eni, seorang pedagang di Pasar Dupa.


Meskipun harganya naik dua kali lipat, tapi omset penjualannya tetap stabil. Menurut Eni, barangkali karena masyarakat sudah berkali-kali mengalami kenaikan harga cabe, jadi tidak terlalu kaget.

"Cabe ini sudah seperti beras, mahal atau murah masyarakat tetap beli," simpul Eni.

Dugaan kenaikan harga karena masalah transportasi dan kenaikan BBM dibantah H. Effendi, salah seorang pedagang yang biasa bolak-balik Riau - Sumbar. Menurutnya saat ini jalur transportasi Riau - Sumbar tidak ada masalah, bahkan boleh dikatakan lancar.

Salah seorang tauke sayur di Pasar Pasang Luar, Sumatera Barat, Risman saat dikonfirmasi mengenai penyebab kenaikan harga cabe, melalui seluler mengatakan harga pembelian tauke ke petani saat ini sudah mencapai 40 ribu per kilogram. Kenaikan tersebut dipicu oleh panen cabe yang turun dari biasa.

"Kami beli ke petani bervariasi harganya, tergantung kualitasnya. Tapi rata-rata harga sudah di atas Rp 40 ribu. Kalau kita langsung beli di tempat (di kebun petani) bisa antara Rp 30 sampai Rp 35 ribu. Sekarang beberapa petani langganan saya ternyata tidak panen cabe tapi ada yang fokus menanam tomat dan buncis," jelas Risman yang sudah memasok sayur mayur ke Provinsi Riau dan Batam sejak sepuluh tahun lalu.

Risman menyebut, kenaikan harga yang sekarang terjadi diprediksi tidak berlangsung lama. Diperkirakan saat Ramadhan nanti harga cabe kembali normal.

"Kecuali nanti terjadi gagal panen atau karena hama, bisa jadi harga naik lagi," ujar Risman.
Para memilik rumah makan yang memiliki kebutuhan cabe yang besar dan rutin seperti yang sudah-sudah tak terlalu mengkhawatirkan kenaikan harga.

"Harga cabe dari dulu hingga sekarang kan sudah biasa, sebentar naik, lalu turun lagi. Kebutuhan kami tetap, tapi tidak sampai ikut menaikkan harga penjualan," aku Ny. Nazar, pemilik warung nasi ampera di Jalan HR Soebrantas. ***