-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Bawang Impor Koq Masih Mahal, Siapa Bermain?

| April 07, 2013 WIB
PEKANBARU -- Membanjirnya bawang merah dan bawang putih impor di pasaran ternyata tak membuat harganya cepat turun kembali ke harga normal. Saat ini harga bawang merah impor masih berkisar pada harga Rp35 ribu sampai Rp43 ribu per kilogramnya. Padahal seharusnya sudah jauh lebih murah.


Menurut sejumlah pedagang yang dimintai tanggapannya, seharusnya dengan dibanjirinya pasar dengan bawang impor harga sudah bisa mendekati harga normal seperti harga sebelum adanya kelangkaan bawang. Harga bawang luar seperti dari Thailand sebelumnya hanya dibawah 20 ribuan per kilogramnya. Harga bawang merah lokal hanya Rp24 ribu per kilogramnya. Kini harganya sudah melambung tinggi.

Bawang merah dan bawang putih impor asal Thailand, China dan India, telah membanjiri sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru, Riau, sejak pertengahan bulan lalu . Meski kualitasnya tidak seperti bawang lokal yang lebih diminati masyarakat, namun bawang impor tersebut tetap dicari.

Para pedagang menjual bawang impor tersebut seharga Rp34 ribu hingga Rp40 ribu. Harga tersebut tetap dikeluhkan pembeli karena masih terbilang mahal.

Keheranan pedagang bawang dengan harga bawang impor yang masih mahal itu, dijawab dinas perindustrian dan perdagangan dengan terus memantau jalur distribusi bawang. Tujuannnya agar tidak dimanfaatkan para spekulan.

"Kita selalu mengawasi situasi di lapangan. Disperindag terus mengawasi jalur distribusi untuk menghambat dan mewaspadai kemungkinan adanya spekulan," kata Kadisperindag Kota Pekanbaru El Syabrina.

El Syabrina menepis dugaan adanya permainan spekulan yang menyebabkan harga bawang impor tetap dirasakan mahal oleh masyarakat.

"Pengawasan tetap kita lakukan baik saat harga normal maupun saat harga bawang naik," ujar Syabrina.
Dia mengatakan, kenaikan harga bawang putih maupun bawang merah yang terjadi di seluruh wilayah tanah air merupakan imbas dari perketatan kuota impor yang dilakukan Kementerian Perdagangan.

Tapi Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Nofrizal Ali Akbar mensinyalir kemungkinan adanya ulah spekulan yang menginginkan keuntungan besar dengam cara yang tidak benar.

Motifnya menurut Nofrizal adalah dengan cara lama yakni penimbunan.

"Bawang ditimbun terlebih dahulu dan dijual dengan harga mahal saat terjadi kemacetan pasokan bawang," tuding Nofrizal
Jika apa yang disinyalir olehnya dan masyarakat benar, Nofrizal meminta agar dinas terkait dari Pemko Pekanbaru perlu secara rutin mengecek kondisi di pasar-pasar.

Dalam hal ini Disperindag perlu bekerjasama dengan pihak terkait seperti kepolisian untuk mengungkap ada atau tidaknya kegiatan spekulan yang bermain dalam kenaikan harga bawang tersebut.

"Pemko harus cepat tanggap dengan situasi semacam ini," pintanya.

Namun Kepala Bidang Perlindungan Konsumen Disperindag, Erdiman SE MM mengatakan pihaknya juga harus hati-hati menyatakan ada spekulan atau tidak. Semuanya perlu dicek.

"Tapi kami tetap mengutamakan melindungi konsumen, tapi sekaligus melindungi nama baik pelaku usaha. Artinya kita tidak bisa dengan buru-buru menyampaikan tuduhan. Namanya iklim dunia usaha juga penting dijaga agar perekonomian Kota Pekanbaru tidak terganggu hanya karena isu saja," tutur Erdiman SE MM. ***


KOMENTAR Pedagang dan Warga;


Yati, pedagang makanan,
Sudah Impor Harga Masih Mahal:

"Iya koq harganya tetap tinggi katanya sudah dimpor banyak? Saya beli masih harga 30 ribuan lebih. Padahal biasanya hanya 20 ribu sekilo. Saya kan jualan makanan, nasi, gorengan, bawang itu nomor satu. Kalau ndak, ya ndak enak masakan saya." *3


Epi, pedagang
Pemerintah Jangan Iya-iya Saja:

"Saya ndak pilih-pilih jual impor boleh, jual bawang lokal juga boleh. Tapi sekarang yang ada kan bawang impor, tapi harganya tetap tinggi. Ya saya tak bisa mengira-ngira karena apa. Mungkin pemerintah harus turun tangan langsung ya. Jangan iya-iya di tipi saja." *3


Merry, ibu rumahtangga;
Spekulan Bermain! ;

"Dulu bawang luar harganya lima belas ribuan, sekarang Rp30 ribu lebih. Kalau bawang dari Jawa masih Rp 45 ribu. Menurut saya memang ada yang sengaja mempermainkan, tujuannya biar untung besar. Ini kan sudah beberapa minggu harga masih tinggi saja. Kenapa permainan spekulan itu dibiarkan saja? Sudah banyak orang mengatakan ini pasti kerjanya spekulan. Harusnya ditindak!" *3