RENCANA manusia dan keputusan Tuhan sering menjadi bertolak belakang. Hal itu juga dialami Darnil, anggota DPRD Kota Pekanbaru ketika memasuki tahap pemilu 2009 silam. Saat itu, aku Darnil, sebenarnya ia lebih mempersiapkan diri untuk bertarung pada pemilu periode berikutnya yakni pemilu 2014. Karenanya ia tidak melakukan persiapan khusus saat itu.
Tapi Tuhan punya keputusan sendiri. Darnil Tanjung SH lolos melenggang ke kursi DPRD Kota Pekanbaru Periode 209-2014 menggunakan perahu Partai Hanura. Ia mendedikasikan dirinya di dunia politik dengan niat awal; bekerja untuk kemaslahatan orang banyak.
Fakta itulah yang membuatnya paham bahwa kekuasaan dan kehendak Allah SWT berada di atas segala-galanya. Diakuinya bahwa keterbatasan dana membuatnya melakukan upaya semaksimal yang ia bisa. Berbeda dengan calon lain yang berbekal modal besar dalam meraih ambisi politiknya. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning ini jauh dari hal-hal seperti itu.
Selain minim dana, ia tak sungkan mengakui keterbatasan pengalamannya sebagai politisi. Maklum, ia baru terjun total ke dunia politik tahun 2008, itupun masuk partai yang tergolong baru yakni Partai Hanura.
"Makanya, kalau kala itu saya terpilih sebagai anggota dewan, berarti pikiran saya tidak berpijak pada realitas" ujar mantan aktifis di beberapa LSM ini.
Karena itu, ayah 5 anak ini sengaja memberikan fokus penuh pada isu-isu yang menyangkut rakyat kecil seperti pedagang kaki lima dan masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Ia tetap mengedepankan hati nurani dalam melihat setiap persoalan. Ia misalnya secara tegas menolak kebijakan Wali Kota yang tidak mengerem izin bagi pengusaha ritel nasional beroperasi di Kota Pekanbaru. Padahal menurut Darnil, dampaknya jelas akan sangat terasa terutama oleh pedagang kecil dan PKL.
"Kalau alasannya hanya demi meraih PAD besar semata, itu bukanlah alasan yang tepat. Dampak ikutannya harus dipikirkan seperti kerugian yang pasti diderita pedagang kecil dan PKL karena kalah bersaing. Belum pantas pemilik warung tempatan dihadapkan bersaing dengan pengusaha besar," tutur ketua DPC Hanura Kota Pekanbaru ini prihatin.
Menyinggung target Partai Hanura di pemilu 2014 nanti, Darnil mengaku Hanura akan menargetkan perolehan maksimal kursi di parlemen selain target Pekanbaru Satu. Ia menganggap target tersebut wajar dan masuk akal. Bahkan untuk dirinya sendiri yang maju lewat daerah pemilihan 1, ia optimis suara di kecamatan Pekanbaru Kota, Limapuluh, Senapelan dan Sukajadi bisa diraih.
"Saya lihat antusiasme kader dan masyarakat saat ini pada Hanura sangat tinggi. Dari 122 formulir bacaleg Hanura yang kembali, semuanya nyaris punya bobot dan poin yang tak jauh berbeda," jelasnya saat ditemui di gedung DPRD Kota Pekanbaru.*3 [eka]
Dimuat di Harian Pekanbaru MX 6 Juni 2013
BERITA LAINNYA
Fakta itulah yang membuatnya paham bahwa kekuasaan dan kehendak Allah SWT berada di atas segala-galanya. Diakuinya bahwa keterbatasan dana membuatnya melakukan upaya semaksimal yang ia bisa. Berbeda dengan calon lain yang berbekal modal besar dalam meraih ambisi politiknya. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning ini jauh dari hal-hal seperti itu.
Selain minim dana, ia tak sungkan mengakui keterbatasan pengalamannya sebagai politisi. Maklum, ia baru terjun total ke dunia politik tahun 2008, itupun masuk partai yang tergolong baru yakni Partai Hanura.
"Makanya, kalau kala itu saya terpilih sebagai anggota dewan, berarti pikiran saya tidak berpijak pada realitas" ujar mantan aktifis di beberapa LSM ini.
Karena itu, ayah 5 anak ini sengaja memberikan fokus penuh pada isu-isu yang menyangkut rakyat kecil seperti pedagang kaki lima dan masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Ia tetap mengedepankan hati nurani dalam melihat setiap persoalan. Ia misalnya secara tegas menolak kebijakan Wali Kota yang tidak mengerem izin bagi pengusaha ritel nasional beroperasi di Kota Pekanbaru. Padahal menurut Darnil, dampaknya jelas akan sangat terasa terutama oleh pedagang kecil dan PKL.
"Kalau alasannya hanya demi meraih PAD besar semata, itu bukanlah alasan yang tepat. Dampak ikutannya harus dipikirkan seperti kerugian yang pasti diderita pedagang kecil dan PKL karena kalah bersaing. Belum pantas pemilik warung tempatan dihadapkan bersaing dengan pengusaha besar," tutur ketua DPC Hanura Kota Pekanbaru ini prihatin.
Menyinggung target Partai Hanura di pemilu 2014 nanti, Darnil mengaku Hanura akan menargetkan perolehan maksimal kursi di parlemen selain target Pekanbaru Satu. Ia menganggap target tersebut wajar dan masuk akal. Bahkan untuk dirinya sendiri yang maju lewat daerah pemilihan 1, ia optimis suara di kecamatan Pekanbaru Kota, Limapuluh, Senapelan dan Sukajadi bisa diraih.
"Saya lihat antusiasme kader dan masyarakat saat ini pada Hanura sangat tinggi. Dari 122 formulir bacaleg Hanura yang kembali, semuanya nyaris punya bobot dan poin yang tak jauh berbeda," jelasnya saat ditemui di gedung DPRD Kota Pekanbaru.*3 [eka]
Dimuat di Harian Pekanbaru MX 6 Juni 2013