KILAS RIAU, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau telah mengoperasikan dua alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad, untuk mengetahui pasien positif dan negatif Covid-19. Sejak beroperasi, permintaan pemeriksaan menggunakan alat tersebut mengalami peningkatan. Sejak tanggal 20 April hingga 27 April 2020, total sample swab yang sudah diambil sebanyak 1.255 sample.
Hal itu dikatakan Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi, Senin (27/4/2020). Dari total tersebut sudah 278 sample yang selesai dan masih ada 101 samole lagi yang akan selesai hari ini.
"Untuk hasilnya langsung kita serahkan ke Dinas Kesehatan Riau untuk proses pengumumannya," kata Nuzelly.
Nuzelly mengatakan, bahwa saat ini permintaan pemeriksaan PCR cukup besar peningkatannya. Tim laboratorium biomolekuler terus mengupayakan perbaikan sistem, agar bisa tertata dengan baik dan lancar.
"Prinsipnya pasien PDP (Pasien Dalam Pemantauan) tetap menjadi prioritas. Karena sangat berpengaruh kepada lamanya pasien dirawat di rumah sakit. Kalau hasilnya negatif pasien bisa pulang ke rumah," ungkap Nuzelly.
Selain itu, sambung Nuzelly, dirinya tadi menerima alat PCR yang dipinjamkan dari Balai Besar POM Pekanbaru. Pinjaman alat PCR ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah sample yang bisa diselesaikan setiap harinya.
"InsyaAllah besok akan diinstall oleh Tim Teknis Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad untuk bisa digunakan segera," jelas Nuzelly. (Oce/MCR)