-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tak Disebut Dalam Visi Misi Cagubri, Pedagang Kecewa

| Agustus 31, 2013 WIB
Laporan Eka Satria, Pekanbaru

PENYAMPAIAN visi dan misi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Riau 2013-2018 teryata juga diikuti dengan serius oleh para pedagang pasar tradisional dan kaki lima. Mereka berharap semua calon meyinggung keberadaan dan nasib mereka dalam visi dan misi yang disampaikan di Sidang Paripurna istimewa DPRD Riau, Ahad (18/8) lalu.

Namun harapan pedagang pasar dan PKL ternyata tak menjadi kenyataan. Mereka kecewa, dari lima pasangan calon ternyata tak satu pun terbetik pernyataan yang menyinggung nasib pedagang pasar dan PKL. Padahal, seperti diungkapkan sejumlah pedagang di berbagai pasar tradisional di Pekanbaru kepada Pekanbaru MX, pemimpin Riau nanti harus lebih serius memajukan pasar tradisional yang dihuni ribuan pedagang kecil.

“Kalau kami tak disinggung dalam visi misi, itu kan berarti kami ini tidak dianggap penting oleh calon Gubernur? Saya heran juga, apakah pedagang pasar seperti kami-kami ini bukan bagian penting dari perekonomian daerah?” ungkap Edward, salah seorang pedagang di Pasar Pusat Sukaramai.

Pedagang lain, Tini yang berjualan pakaian di Pasar Palapa Jalan Durian mengaku mengetahui penyampaian visi misi Cagubri dari koran dan televisi. Tak berbeda dengan Edward, ia juga kecewa para calon pemimpin Riau lima tahun kedepan tersebut tak menyebut-nyebut tentang pasar tradisional.

“Kalau tak ada dalam visi misi, ya sama-sama kita lihat nanti bagaimana kebijakannaya terhadap pedagang dan pasar. Tak ada yang bisa tagih kalau mereka tak menjanjikan apa-apa. Betul kan?” ujar Tini mempertanyakan.

Seperti diketahui dalam penyampaian visi misi pasangan calon Cagubri-Cawagubri tak terlintas program pengembangan dan kemajuan pasar tradisional. Kelima pasangan calon rata-rata menyebut program-program untuk petani, desa dan kesehatan, tata pemerintahan dan PNS. Masalah perekonomian pun lebih banyak berbicara tentang ekonomi makro.

Nur Asiah, seorang pedagang di Pasar Cik Puan, pasar yang sampai saat ini masih terbelit tarik ulur kepentingan antara Pemko Pekanbaru dengan Pemprov Riau, lebih kecewa lagi saat ditanya pendapatnya tentang visi misi yang mengabaikan pedagang dan pasar tradisional.

“Saya tak mengetahui isi visi misinya, tapi kalau benar tak ada disinggung berarti kita ini tak dianggap apa-apa. Mungkin bagi mereka masalah pasar ini adalah masalah sepele. Tapi kalau sepele mengapa sampai sekarang Cik Puan belum selesai-selesai?” ujarnya heran.

Hanya Blusukan

Tak disebut dalam visi misi tak berarti para cagubri mengabaikan pedagang pasar. Buktinya hari pertama kampanye pasangan Cagubri dan Cawagub, Jon Erizal-Mambang Mit, diawali dengan blusukan ke pasar-pasar di Kota Dumai, Senin (19/8) pagi. Jon Erizal menyambangi Pasar Pulau Payung dan Mambang Mit masuk ke Pasar Senggol, Dumai.

Karena hanya blusukan dan sifatnya hanya untuk sekedar memperkenalkan diri, tak ada terlontar janji maupun program Pasangan calon nomor urut 5 ini mengenai masa depan pasar tradisional dan pedagang. Jauh-jauh hari sebelumnya hampir semua pasangan calon ikut blusukan ke pasar-pasar tradisional yang ada di Riau. Dalam aksi sosialisasi tersebut para calon pemimpin tersebut lebih banyak melakukan aksi simpatik yakni bercengkerama dan berbelanja ala kadarnya. ***