-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

MUI: Petang Megang Boleh Asal Tak Langgar Syariat

| Juli 09, 2013 WIB
POLEMIK tentang boleh tidaknya menurut syariat Islam Petang Megang atau tradisi mandi balimau menyambut bulan suci Ramadhan tetap bergulir di tengah masyarakat. Sebagian ada yang mempermasalahkan karena tradisi tersebut sering beresiko melanggar syariat agama, baik mandi bersama maupun ritual yang dekata dengan perbuatan musyrik.

Namun pendapat yang cukup bijak datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau. Melalui Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau dr H Akbarizan MA SPd yang dikonfirmasi Pekanbaru MX, Selasa (9/7), MUI berpendapat prosesi atau kegiatan kebudayaan yang berkaitan dengan ibadah puasa tersebut boleh saja dilaksanakan. Hanya saja menurut Akbarizan, harus diperhatikan untuk tetap tidak lari dari konteks syariat.

"Selagi sesuai dan tidak melangagar syariat agama, maka kegiatan tersebut tidak jadi masalah. Mandi balimau atau Balimau Kasai hanya bagian dari tradisi leluhur dan masyarakat muslim di Riau, yang penting jangan sampai bertentangan dengan ajaran agama Islam," jawab Akbarizan.

Terkait kegiatan Petang Megang menyambut bulan suci Ramadhan, MUI menurut Akbarizan menyambutnya dengan baik karena ummat muslim memang dianjurkan bergembira menyambuat datangnya bulan penuh berkah ini. Karena itu mandi dengan niat membersihkan jasmani tidak menjadi masalah.

"Yang terpenting bersih lahir dan batin menyambut dan melaksanakan ibadaha puasa selama Ramadhan," tukuknya.

Namun MUI juga mewanti-wanti agar dalam kegiatan Petang Megang tersebut dapat dihindarkan terjadinya perilaku yang tidak sesuai ajaran agama, seperti mandi bersama dan bercampur antara laki-laki dan wanita.

Sementara itu budayawan dan tokoh Melayu Riau yang sangat dihormati, H Tenas Efendi mengatakan Mandi Balimau atau yang dikenal belakangan dengan istilah Petang Megang pada intinya adalah upaya membersihkan diri lahir dan batin. Karena selama mandi balimau tersebut seharusnya juga disertai doa-doa sesuai syariat agama yang bertujuan membersihkan jiwa.

"Fungsinya untuk membersihkan diri lahir dan bathin menyambut bulan suci Ramadhan," tegas Tenas Efendi.

Nilai positif yang mesti diraih oleh masyarakat Riau dari prosesi Petang Megang, Mandi balimau atau Balimau Kasai menurut Tenas Efendi adalah sikap kebersamaan. Silaturahmi antara sesama masyarakat Melayu dapat terus dikembangkan. *3