PEKANBARU – Sementara warga dan DPRD Kota Pekanbaru menuduh kehadiran ritel berjejaring bakal merugikan pedagang kecil, sebaliknya Firdaus MT menyebutkan, keberadaan usaha ritel, seperti Alfamart dan Indomaret dinilai menguntungkan bagi pembangunan.
"Kita sudah tidak bisa membendung masuknya ritel ke Pekanbaru, karena mereka masuk membawa modal dan membuka lowongan kerja bagi masyarakat. Hal ini sangat kita butuhkan saat ini untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan iklim investasi," kata Firdaus kepada Pekanbaru MX pekn silam.
Firdaus meminta dukungan dan perhatian terhadap usaha ritel tersebut. Selain membuka lapangan pekerjaan, pengusaha ritel juga bisa membimbing masyarakat ke dalam sistem perdagangan yang lebih maju.
Namun fraksi di DPRD Kota Pekanbaru umumnya keberatan dengan kehadiran ritel berjejaring di Kota Pekanbaru. Kalaupun diberi izin, dewan minta ada pembatasan. Firdaus MT justru mengaku tidak setuju kalau pernyataan anggota dewan yang meminta ritel dibatasi setiap kecamatan hanya boleh tiga sampai empat konter saja, termasuk tentang lokasi pendirian ritel yang hanya bisa di jalan protokol.
Ketua Komisi II, Ir Nofrizal MM kesal dengan sikap ngotot Pemko yang bersikeras mengatakan kehadiran ritel tersebut menguntungkan.
"Jika ritel menjamur dan tidak terkendali di Pekanbaru, ditakutkan akan berdampak buruk pada pemasaran para pedagang ekonomi lemah. Jadi Pemko jangan menganggap persoalan ini seolah-olah tidak ada persoalan," kecamnya.
"Ritel ini kita butuhkan untuk masyarakat kita. Mereka juga bekerjasama dengan UKM, kehadiran mereka untuk mendukung usaha lokal dan memberikan motivasi untuk kemajuan, kalau tak berani bersaing kita tak akan maju-maju," ujar Firdaus berkilah.
Namun fakta di lapangan tak seperti yang dikatakan Wali Kota. Sejak kehadiran Alfamar dan Indomaret para pedagang warung tempatan sangat terpukul karena melorotnya pendapatan mereka.Secara permodalan dan sarana pendukung jelas tak masuk akal bila mereka dibiarkan bersaing dengan pengusaha besar.
"Seharusnya izin yang diberikan kepada pasar modern atau supermarket harus memperhatikan jarak lokasi dengan pasar tradisional. Jangan malah diizinkan berdekatan. Itu sama saja membunuh kami," tutur Rahman, salah seorang pedagang di Pasar Sail kepada Pekanbaru MX. ***
foto: Haluan Foto dan intnet
"Kita sudah tidak bisa membendung masuknya ritel ke Pekanbaru, karena mereka masuk membawa modal dan membuka lowongan kerja bagi masyarakat. Hal ini sangat kita butuhkan saat ini untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan iklim investasi," kata Firdaus kepada Pekanbaru MX pekn silam.
Firdaus meminta dukungan dan perhatian terhadap usaha ritel tersebut. Selain membuka lapangan pekerjaan, pengusaha ritel juga bisa membimbing masyarakat ke dalam sistem perdagangan yang lebih maju.
Namun fraksi di DPRD Kota Pekanbaru umumnya keberatan dengan kehadiran ritel berjejaring di Kota Pekanbaru. Kalaupun diberi izin, dewan minta ada pembatasan. Firdaus MT justru mengaku tidak setuju kalau pernyataan anggota dewan yang meminta ritel dibatasi setiap kecamatan hanya boleh tiga sampai empat konter saja, termasuk tentang lokasi pendirian ritel yang hanya bisa di jalan protokol.
Ketua Komisi II, Ir Nofrizal MM kesal dengan sikap ngotot Pemko yang bersikeras mengatakan kehadiran ritel tersebut menguntungkan.
"Jika ritel menjamur dan tidak terkendali di Pekanbaru, ditakutkan akan berdampak buruk pada pemasaran para pedagang ekonomi lemah. Jadi Pemko jangan menganggap persoalan ini seolah-olah tidak ada persoalan," kecamnya.
"Ritel ini kita butuhkan untuk masyarakat kita. Mereka juga bekerjasama dengan UKM, kehadiran mereka untuk mendukung usaha lokal dan memberikan motivasi untuk kemajuan, kalau tak berani bersaing kita tak akan maju-maju," ujar Firdaus berkilah.
Namun fakta di lapangan tak seperti yang dikatakan Wali Kota. Sejak kehadiran Alfamar dan Indomaret para pedagang warung tempatan sangat terpukul karena melorotnya pendapatan mereka.Secara permodalan dan sarana pendukung jelas tak masuk akal bila mereka dibiarkan bersaing dengan pengusaha besar.
"Seharusnya izin yang diberikan kepada pasar modern atau supermarket harus memperhatikan jarak lokasi dengan pasar tradisional. Jangan malah diizinkan berdekatan. Itu sama saja membunuh kami," tutur Rahman, salah seorang pedagang di Pasar Sail kepada Pekanbaru MX. ***
foto: Haluan Foto dan intnet