PEKANBARU -- Temuan Tim Terpadu Penggawasan Barang Beredar (TPBB) RI berupa alat pompa air impor ilegal, hanya puncak gung es karena diduga masih banyak produk-produk elektronik impor yang beredar di pasar.
Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen, Nus Nuzulia Ishak menghimbau warga Pekanbaru agar berhati-hati membeli barang elektronik yang dijual di pasaran.
"Warga Pekanbaru adalah sasaran yang ditarget importir nakal dengan melempar barang elektronik hasil selundupan. Karena itu sebagai konsumen, warga perlu mengetahui bahwa jika produk yang mereka beli tidak disertai petunjuk manual berbahasa Indonesia sebaiknya tidak usah dibeli.
Nus Nuzulia bahkan meminta masyarakat untuk segera melaporkan pemlik toko yang menjual barang elektronik tanpa petunjuk manual berbahasa Indonesia, karena produk tersebut dipastikan hasil selundupan dari luar negeri. Selain tak terjamin kualitasnya, menjual barang selundupan merupakan tindak pidana.
Kadisperindag Kota Pekanbaru juga mengakui masih maraknya penjualan barang elektronik ilegal di pasaran. Hal itu diketahui dari laporan pengaduan masyartakat yang masuk ke Lembaga Penyelesaian Sengketa Konsumen (LPSK).
"Betul, ada laporan masyarakat ke LPSK yang mengadukan kerugian mereka setelah membeli barang elektronik ilegal," jelas El Syabrina.
Ia meminta toko-toko penjual elektronik di Pekanbaru untuk tidak menjual barang elektronik impor ilegal karena merugikan masyarakat sebagai konsumen. Sebab kebanyakan barang ilegal tersebut kualitasnya abal-abal sehingga cepat rusak.
From: Eka Satria Taroesmantini Pekanbaru MX by BlackBerry®
Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen, Nus Nuzulia Ishak menghimbau warga Pekanbaru agar berhati-hati membeli barang elektronik yang dijual di pasaran.
"Warga Pekanbaru adalah sasaran yang ditarget importir nakal dengan melempar barang elektronik hasil selundupan. Karena itu sebagai konsumen, warga perlu mengetahui bahwa jika produk yang mereka beli tidak disertai petunjuk manual berbahasa Indonesia sebaiknya tidak usah dibeli.
Nus Nuzulia bahkan meminta masyarakat untuk segera melaporkan pemlik toko yang menjual barang elektronik tanpa petunjuk manual berbahasa Indonesia, karena produk tersebut dipastikan hasil selundupan dari luar negeri. Selain tak terjamin kualitasnya, menjual barang selundupan merupakan tindak pidana.
Kadisperindag Kota Pekanbaru juga mengakui masih maraknya penjualan barang elektronik ilegal di pasaran. Hal itu diketahui dari laporan pengaduan masyartakat yang masuk ke Lembaga Penyelesaian Sengketa Konsumen (LPSK).
"Betul, ada laporan masyarakat ke LPSK yang mengadukan kerugian mereka setelah membeli barang elektronik ilegal," jelas El Syabrina.
Ia meminta toko-toko penjual elektronik di Pekanbaru untuk tidak menjual barang elektronik impor ilegal karena merugikan masyarakat sebagai konsumen. Sebab kebanyakan barang ilegal tersebut kualitasnya abal-abal sehingga cepat rusak.
From: Eka Satria Taroesmantini Pekanbaru MX by BlackBerry®
