PEKANBARU -- Nasib PKL di kota Pekanbaru belum optimal diperjuangkan wakil mereka di DPRD Kota Pekanbaru. Upaya terbentuknya Pansus PKL pun mengalami jalan buntu. Panitia Khusus (Pansus) PKL yang diharapkan bisa menjawab kerumitan penyelesaian masalah PKL, tidak sepenuhnya mendapat dukungan.
Empat fraksi di DPRD Kota Pekanbaru bahkan terang-terangan menolak pembentukan Pansus tentang pedagang kaki lima (PKL). Pansus tersebut sebelumnya sudah diusulkan pimpinan DPRD, menjawab desakan berbagai elemen masyarakat yang mendukung diperhatikannya nasib para PKL.
Dari catatan Pekanbaru MX keempat fraksi yang menegaskan penolakan yakni, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat, Fraksi Bintang Nurani Bangsa (BNB), dan Fraksi PPP. Fraksi yang menolak dibentuknya Pansus beralasan bahwa persoalan PKL cukup diselesaikan di Komisi II.
Penyelesaian di Komisi II dianggap belum optimal, karena itu empat fraksi lainnya setuju persoalan PKL harus dibicarakan lintas fraksi. 3 fraksi mendukung terbentuknya Pansus PKL yakni Fraksi Golkar, Fraksi PAN, Fraksi Demokrasi Kebangsaan Raya (DKR. Hanya Fraksi Partai Damai Sejahtera (PDS) yang belum memutuskan setuju atau tidak pembentukan Pansus.
Anggota Fraksi Demokrat Kamaruzaman kepada wartawan menyampaikan fraksinya justru mempertanyakan tujuan dibentuknya Pansus PKL.
"Jika nantinya Pansus ini dibentuk hanya untuk menyelesaikan persoalan penertiban PKL di pasar jongkok dan taman kota maka Fraksi Demokrat langsung menolak Pansus ini,’’ kata Kamaruzaman.
Alasan penolakan Pansus dikemukakan Fraksi PPP melalui Ketua Fraksi PPP, Said Usman Abdullah, "Sepanjang Komisi II mampu untuk menyelesaikannya kenapa harus dibentuk pansus," katanya. Said Usman berharap Komisi II dapat segera menyelesaikan persoalan ini di internal komisi saja.
Ketua Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Antony Fitra tetap optimis Pansus PKL akan segera disetujui DPRD Kota Pekanbaru.
“Saat ini kami sedang menggalang dukungan untuk pembentukan Pansus ini," tegasnya pada Pekanbaru MX. Antony mengatakan bahwa kebijakan Wali Kota Firdaus MT yang pro kapitalis lambat laun akan mengena pada sektor-sektor lain. Untuk itu perlu diingatkan dari sekarang. *3. EKA SATRIA
Dimuat di Harian Pekanbaru MX 21 Januari 2013
Empat fraksi di DPRD Kota Pekanbaru bahkan terang-terangan menolak pembentukan Pansus tentang pedagang kaki lima (PKL). Pansus tersebut sebelumnya sudah diusulkan pimpinan DPRD, menjawab desakan berbagai elemen masyarakat yang mendukung diperhatikannya nasib para PKL.
Dari catatan Pekanbaru MX keempat fraksi yang menegaskan penolakan yakni, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat, Fraksi Bintang Nurani Bangsa (BNB), dan Fraksi PPP. Fraksi yang menolak dibentuknya Pansus beralasan bahwa persoalan PKL cukup diselesaikan di Komisi II.
Penyelesaian di Komisi II dianggap belum optimal, karena itu empat fraksi lainnya setuju persoalan PKL harus dibicarakan lintas fraksi. 3 fraksi mendukung terbentuknya Pansus PKL yakni Fraksi Golkar, Fraksi PAN, Fraksi Demokrasi Kebangsaan Raya (DKR. Hanya Fraksi Partai Damai Sejahtera (PDS) yang belum memutuskan setuju atau tidak pembentukan Pansus.
Anggota Fraksi Demokrat Kamaruzaman kepada wartawan menyampaikan fraksinya justru mempertanyakan tujuan dibentuknya Pansus PKL.
"Jika nantinya Pansus ini dibentuk hanya untuk menyelesaikan persoalan penertiban PKL di pasar jongkok dan taman kota maka Fraksi Demokrat langsung menolak Pansus ini,’’ kata Kamaruzaman.
Alasan penolakan Pansus dikemukakan Fraksi PPP melalui Ketua Fraksi PPP, Said Usman Abdullah, "Sepanjang Komisi II mampu untuk menyelesaikannya kenapa harus dibentuk pansus," katanya. Said Usman berharap Komisi II dapat segera menyelesaikan persoalan ini di internal komisi saja.
Ketua Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Antony Fitra tetap optimis Pansus PKL akan segera disetujui DPRD Kota Pekanbaru.
“Saat ini kami sedang menggalang dukungan untuk pembentukan Pansus ini," tegasnya pada Pekanbaru MX. Antony mengatakan bahwa kebijakan Wali Kota Firdaus MT yang pro kapitalis lambat laun akan mengena pada sektor-sektor lain. Untuk itu perlu diingatkan dari sekarang. *3. EKA SATRIA
Dimuat di Harian Pekanbaru MX 21 Januari 2013