PEKANBARU -- Para pedagang kaki lima sampai saat ini masih menyayangkan solusi yang ditawarkan Pemko Pekanbaru untuk keberlanjutan usaha mereka. Pemko dinilai masih setengah-setengah merespon aspirasi para PKL.
Salah seorang pedagang kaki lima, Suhardi Ihsan (45) mengatakan, tawaran tempat usaha yang disodorkan Wali Kota yakni Pujasera di jalan Arifin Ahmad ternyata tidak memberikan hasil positif bagi perkembangan usaha mereka.
"Sudah pernah direlokasi ke sana, tapi ternyata sewanya pun mahal ratusan ribu bahkan sampai jutaan. Tergantung posisinya strategis atau bukan. Itu pun pengunjung sepi," kata Suhardi kepada Pekanbaru MX Kamis (17/1).
Suhardi yang sebelumnya berjualan di Jalan HR Subrantas, kini selau pindah-pindah ke berbagai lokasi untuk menggelar dagangannya berupa jajanan ringan.
Ketika ditanyakan tanggapannya tentang sikap salah seorang anggota DPRD Pekanbaru yang pro pada kebijakan Wali Kota dan menolak mentah-mentah permintaan Bamus DPRD Pekanbaru untuk melanjutkan Pansus PKL, Suhardi Ihsan mengatakan, "Katanya wakil rakyat, kok menganggap Pansus PKL tidak penting? Kami hanya menuntut mereka ikut memperjuangkan nasib kami. Tolonglah carikan solusi buat kami agar bisa menjalankan usaha dengan tenang"
Ia berharap Pemko dan DPRD sama-sama memikirkan solusi yang baik bagi nasib mereka. Jangan hanya melarang dan hanya asal memberikan jalan keluar yang justru tidak membuat nasib mereka semakin baik.
"Kini saatnya melihat bagaimana sikap sebenarnya dari pemimpin yang kita pilih. Ucapan waktu kampanye dan saat menjabat sangat berbeda," ujar Suhardi. *3 EKA SATRIA
foto: harianvokal.com
