PEKANBARU -- Studi Ilmu Hukum ternyata diminati oleh penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pekanbaru, Saat ini sebanyak 40 narapidana tercatat sebagai mahasiswa program studi Ilmu Hukum dan menjalani proses perkuliahan aktif.
Kepala KPLP Kelas II A Pekanbaru, Bejo, Amd IP SH MH mengatakan proses perkuliahan yang dijalani para napi sudah berjalan selama 2,5 tahun atau sekitar lima semester dengan tenaga dosen berjumlah 18 dosen dari berbagai disiplin ilmu hukum. Program bersama antara LP Kelas II A Pekanbaru dengan Universitas Islam Riau (UIR) ini berjalan terstruktur dan rutin berlangsung dari Senin hingga Kamis.
"Selain mengambil mata kuliah Ilmu Hukum, ada juga beberapa napi yang ambil kuliah Sosiologi. Sejauh ini perkukiahan berjalan lancar dan baik," kata Bejo, Amd IP SH MH yang ditemui Pekanbaru MX Senin (21/1) di ruang kerjanya, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pekanbaru.
Dengan mengambil program perkuliahan, para narapidana tersebut diharapkan saat keluar dari penjara bisa menggondol gelar S-1. Bila belum lulus saat bebas dari masa hukuman, mereka dapat melanjutkan Jika sudah keluar dari hotel prodeo itu.
Kepala KPLP berharap para napi tersebut dapat menyelesaikan masa perkuliahan sesuai jadwal. Kebijakan mewadahi hak para napi untuk menambah ilmu pengetahuan sesuai tugas dan fungsi dari lembaga pemasyarakatan yakni melaksanakan pembinaan terhadap narapidana.
Di penjara, pendidikan menjadi bernilai sosial dan penting untuk menambah wawasan dan potensial untuk mengurangi tingkat kejahatan di masa datang. Peran serta Universitas Islam Riau (UIR) dalam program di LP Kelas II A Pekanbaru tersebut memberikan gambaran tentang semakin besarnya peluang bagi
institusi-institusi lain yang ingin menyumbang pemikiran, tenaga, serta
materi dalam sistem pemasyarakatan di masa datang.
"Mudah-mudahan peran serta institusi lain semakin besar, dan minat para warga binaan ini untuk kuliah menular ke narapidana lain." pungkas Bejo. *3 EKA SATRIA
Dimuat di Harian Pekanbaru MX
Kepala KPLP Kelas II A Pekanbaru, Bejo, Amd IP SH MH mengatakan proses perkuliahan yang dijalani para napi sudah berjalan selama 2,5 tahun atau sekitar lima semester dengan tenaga dosen berjumlah 18 dosen dari berbagai disiplin ilmu hukum. Program bersama antara LP Kelas II A Pekanbaru dengan Universitas Islam Riau (UIR) ini berjalan terstruktur dan rutin berlangsung dari Senin hingga Kamis.
"Selain mengambil mata kuliah Ilmu Hukum, ada juga beberapa napi yang ambil kuliah Sosiologi. Sejauh ini perkukiahan berjalan lancar dan baik," kata Bejo, Amd IP SH MH yang ditemui Pekanbaru MX Senin (21/1) di ruang kerjanya, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pekanbaru.
Dengan mengambil program perkuliahan, para narapidana tersebut diharapkan saat keluar dari penjara bisa menggondol gelar S-1. Bila belum lulus saat bebas dari masa hukuman, mereka dapat melanjutkan Jika sudah keluar dari hotel prodeo itu.
Kepala KPLP berharap para napi tersebut dapat menyelesaikan masa perkuliahan sesuai jadwal. Kebijakan mewadahi hak para napi untuk menambah ilmu pengetahuan sesuai tugas dan fungsi dari lembaga pemasyarakatan yakni melaksanakan pembinaan terhadap narapidana.
Di penjara, pendidikan menjadi bernilai sosial dan penting untuk menambah wawasan dan potensial untuk mengurangi tingkat kejahatan di masa datang. Peran serta Universitas Islam Riau (UIR) dalam program di LP Kelas II A Pekanbaru tersebut memberikan gambaran tentang semakin besarnya peluang bagi
institusi-institusi lain yang ingin menyumbang pemikiran, tenaga, serta
materi dalam sistem pemasyarakatan di masa datang.
"Mudah-mudahan peran serta institusi lain semakin besar, dan minat para warga binaan ini untuk kuliah menular ke narapidana lain." pungkas Bejo. *3 EKA SATRIA
Dimuat di Harian Pekanbaru MX
