-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Melongok Pasar Dupa

| April 23, 2013 WIB
PEKANBARU– Masyarakat Tangkerang khsususnya warga di sekitar Pasar Dupa sangat merasakan pentingnya keberadaan Pasar Dupa. Pasar yang terletak di seberang Rumah Sakit Awal Bros ini, merupakan pasar pagi yang selalu ramai dikunjungi warga untuk berbelanja berbagai kebutuhan rumah tangga.

Meski secara kasat mata hampir di banyak titik di lokasi pasar tersebut kurang terjaga kebersihannya, namun tak mengurangi minat masyarakat untuk datang ke sana. Penataan lapak dan pengelolaan sampah pedagang terlihat belum dibenahi secara baik.

“Namanya juga pasar pagi, kita maklumi saja. Tapi kalau bisa bersih dan rapi tentu lebih baik baik,” ujar salah seorang pengunjung Pasar Dupa .

Saat ini lebih dari 600 pedagang ditampung di pasar tersebut. Mereka umumnya menempati lapak-lapak yang terbuat dari kayu, begitupun beberapa kios masih menyisakan kondisi kayu yang sudah tua dimakan usia. Kondisi demikian jelas sangat rawan kebakaran.

Persoalan lain yang juga menjadi keluhan banyak pedagang dan pengunjung pasar adalah masalah kebersihan yang masih jauh dari ideal. Tak pelak, bila persoalan sampah menjadi persoalan yang saban hari dikeluhkan karena kurang baiknya pengelolaan.
Pedagang berharap pengelola Pasar Dupa dapat bekerja sama dengan pihak terkait di Pemko Pekanbaru untuk melakukan langkah nyata agar keberadaan Pasar Dupa tidak menjadi sorotan negatif.


Hj Sumartini, pedagang kain di Pasar Dupa tak memungkiri kondisi pasar yanag sangat jorok dan semrawut. Ia minta agar pemerintah mau memaksa pengelola untuk mengupayakan kebersihan pasar.

"Orang-orang yang belanja ke sini selalu mengeluhkan sampah dan bau. Sebagai pedagang saya hanya bisa menjawab bahwa itu urusan pengelola dan pemerintah," kata perempuan 47 tahun yang sudah berjualan sejak 10 tahun lalu.

Sementara menurut Mardinis pedagang baju, Pemko Pekanbaru harus bekerjasama dengan pengelola Pasar Dupa untuk membenahi kondisi pasar agar lebih nyaman dikunjungi. Sebab kalau tidak katanya, pasar Dupa akan terus disoroti. Pedagang tentu menjadi tidak nyaman. Namun ia meminta agar pengelola seharusnya lebih aktif memberikan perhatian untuk masalah kebersihan dan kenyamanan.

“Harapan kita pedagang, kalau bisa lebih baik lagi kenapa tidak? Pasar bersih kan yang dapat manfaatnya kita juga,” ujarnya.

Seperti diketahui, Pasar Dupa dikelola oleh swasta. Walau demikian, akses jalan menuju ke sana merupakan milik pemerintah. Karena itu sudah menjadi kewajiban pengelola untuk menciptakan kondisi pasar tersebut sejalan dengan aturan Pemko. ***