KILAS RIAU, JAKARTA - Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Pusat menggelar pendidikan dan latihan (diklat) jurnalistik secara daring bagi wartawan dan umum selama tiga hari (11-13/4/2020).
Menurut pihak PPWI, diklat online melalui aplikasi WhatsApp Clasroom ini sekaligus menyiasati kondisi pandemi COVID-19 terkait social/physical distancing yang dianjurkan pemerintah. Panitia mengusung tema Diklat Jurnalistik Corona dengan menghadirkan narasumber antara lain Wilson Lalengke (Ketua Umum PPWI, Pimred KOPI), Mung Pujanarko (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya, Pimred Penanegeri.Com), dan Simon Syaefudin (Wartawan Senior, mantan redaktur Republika).
Berbagai materi disuguhkan mengenai hal ikhwal jurnalistik modern, mulai dari dasar-dasar bahasa Indonesia, cara praktis membuat berita, penyuntingan artikel/berita hingga cara praktis mengunggah berita di media daring.
Pada hari kedua, Ahad (12/4/2020) Diklat Jurnalistik Corona berlangsung menarik. Sebelas orang peserta yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia, yakni Pidie Jaya, Palembang, Kayuagung OKI, Jakarta, Bandung, dan Karawang, sangat antusias.
Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, yang membawakan materi editing atau penyuntingan berita tampil tunggal memberikan materi diklat yang dimulai sejak pukul 09.30 hingga 12.00 WIB.
Wilson mengatakan, dalam sebuah karya jurnalistik, proses editing merupakan hal yang sangat penting. "Hasil jurnalistik yang baik tidak terlepas dari sebuah proses editing yang benar," ungkapnya.
Peserta diajarkan cara menyunting berita yang baik dan benar. Di dalamnya termasuk penulisan sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baku. Misalnya tentang penulisan kata sambung, penulisan titik, koma, dan tanda baca lainnya dalam sebuah tulisan. Juga penulisan nama orang dan gelar yang benar.
“Intinya adalah harus teliti, baik tanda baca, ejaan, pemilihan kata, maupun penulisan titik dan koma, juga harus tepat. Dengan demikian, pesan melalui berita yang kita sajikan untuk publik tersampaikan dengan baik,” kata Wilson dalam pemaparan materinya.
Wilson Lalengke berharap para peserta dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikannya. Selanjutnya peserta dapat menerapkan dalam penulisan karya jurnalistiknya.
“Semoga materi yang diterima peserta dapat diaplikasikan dengan baik, sehingga makin berkualitas karya jurnalistiknya,” ujar Pimred media KOPI tersebut.
Menurut salah seorang peserta, Neneng JK dari Karawang, Jawa Barat, kegiatan diklat seperti ini sangat bagus dan positif bagi para penulis pemula.
"Selain menambah ilmu jurnalistik, juga dapat menambah wawasan tentang cara penulisan artikel dengan baik dan benar," ucap Neneng.
Penulis muda dari Karawang itu berharap agar kegiatan diklat tidak hanya sampai di sini. "Semoga akan ada diklat selanjutnya dengan materi yang berbeda. Sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas para peserta dalam menulis artikel atau berita," tambah Neneng berharap.
Di hari terakhir besok, peserta akan belajar mengunggah artikel atau berita di media daring PPWI, Koran Online Pewarta Indonesia (KOPI) dengan situs resmi www.pewarta-indonesia.com. (Oce Satria/Tim)