-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Hati-Hati Undang Investor

| September 02, 2013 WIB
Laporan Eka Satria, Pekanbaru

KOMITMEN Pemko Pekanbaru yang meminta investor yang masuk agar memperhatikan tentang pembukaan lapangan kerja serta pengentasan kemiskinan diragukan kalangan pedagang dan anggota dewan.

Seperti disampaikan Wali Kota Firdaus MT, Jumat (29/8) tentang perkembangan investasi di Pekanbaru, saat ini melalui Badan Pelayanan Terpadu (BPT) sudah diterbitkan sejumlah izin prinsip namun terbanyak masih bidang properti seperi perhotelan dan perumahan.

Untuk investasi dibidang apapun , kata Wako, pihaknya melibatkan semua satker teknis dalam pengkajian usaha yang akan didirikan, mulai dari Amdal lalin, lingkungan maupun tenaga kerja.

Namun terkait keputusan Pemko mengundang investor swasta dalam penyelesaian pembangunan dan pengelolaan Pasar Cik Puan ditanggapi kecewa anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru. Salah satunya Zaidir Albaiza SH yang saat ini juga aktif sebagai ketua Ikatan Sosial Pedagang Pasar Pekanbaru.

Zaidir, kepada Pekanbarau MX Zaidir, Ahad (1/9) menyatakan, seperti banyak pengaduan pedagang pada dirinya, ia mengamini pendapat bahwa perhatian akan berkurang kepada pedagang tempatan maupun pedagang kecil yang butuh tempat berjualan yang terjangkau. Secara hukum bisnis, mau tak mau investor akan lebih mengutamakan pembeli atau penawar tertinggi setiap kios atau toko yang akan disewa atau dijual.

“Yang sangat menyakitkan itu adalah, kios-kios tersebut nanti dibeli bukan oleh pedagang, tapi oleh spekulan-spekulan, orang-orang berduit. Merekalah nanti yang akan menjual dengan harga tinggi lagi atau disewakan lebih mahal,” ungkap Zaidir.

Akibatnya, menurut Zaidir kedepan akan semakin banyak pedagang pasar yang beralih menjadi pedagang kaki lima (PKL). Karena saat ini saja, oleh kebijakan Pemko tersebut sudah bisa diperkirakan bagaimana pedagang lemah dengan modal kecil mampu menghadapi persaingan berebut kios di Pasar Cik Puan yang baru. Itulah dampak yang amungkin terjadi bila masuknya investor tidak dibarengi dengan aturan yang pasti, terutama menyangkut pelaku usaha kecil di kota Pekanbaru.
Begitupun kebijakan Pemko yang sangat terbuka dengan investor di bidang usaha ritel, saat ini sudah mulai terasa banyak pelaku usaha kecil yang terdesak. Misalnya warga tempatan pemilik swalayan sekarang mulai sepi ditinggal pelanggan yang beralih ke swalayan Indomaret dan Alfamart.

“Jadi jangan salahkan kalau PKL semakin tumbuh subur di Pekanbaru. Itu karena ulah kebijakan Pemko yang hanya mengejar untung sesaat, hati-hati mengundang investor. Wako Firdaus harus memikirkan hal ini,” kata politisi PKB ini mewanti-wanti. ***