Usut punya usut kesalahan rupanya dilakukan oleh Kwarcab 0406 Pekanbaru karena mengajukan usulan tanpa melalui Kwarda 04 Riau, tapi main potong kompas langsung ke Kwarnas. Kesalahan tersebut dianggap sangat mendasar karena menyalahi SK Kwarnas No. 175 tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pemberian Tanda Penghargaan.
Wakil Kepala Bidang Organisasi dan Hukum dan Sekretaris Dewan Kehormatan Kwarda 04 Riau, Hendro Ekwarso yang dikonfirmasi Pekanbaru MX membenarkan adanya keputusan pembatalan tersebut.
“Yang membatalkan adalah Kwartir Nasional karena persyaratan yang tidak lengkap berupa tidak adanya Rekomendasi dari Kwartir Daerah (Kwarda) 04 Riau. Tidak adanya rekomendasi dari Kwarda Riau tersebut, disebabkan Kwarcab 0406 Pekanbaru tidak ada mengajukan usulan secara tertulis kepada Kwarda, sehingga tidak dibahas oleh Dewan Kehormatan Kwarda 04 Riau,” jelas Hendro Rabu (14/8).
Menurut Hendro, sesuai SK Kwarnas No. 175 tahun 2012 usulan Pemberian Tanda Penghargaan harus di bahas oleh Dewan Kehormatan Kwarda Riau berdasarkan usulan Kwarcab Kab/Kota. Setelah itu baru diusulkan kepada Kwarnas untuk selajutnya dibahas lagi oleh Dewan Kehormatan Kwarnas sebelum ditetapkan menjadi SK Kwarnas.
Selain Firdaus MT yang dibatalkan penghargaannya untuk Lencana Dharma Bhakti, nasib serupa juga dialami oleh Ketua Kwartir Cabang Pramuka 0406 Kota Pekanbaru, Azharisman Rozie yang juga Kabag Humas Pemko Pekanbaru. Persoalananya sama, yakni potong kompas alias tidak prosedural. Rozie diusulkan menerima penghargaan Lencana Melati.
Kesalahan yang cukup memalukan tersebut akhirnya bisa dianulir karena kebetulan pada saat bersamaan ada iven MTQ di Pasir Pangaraian, Rokan Hulu. Wali Kota Firdaus MT memutuskan menghadiri iven keagamaan tahunan tersebut.
“Karena waktunya bersamaan ada iven MTQ di Pasir Pangaraian tanggal 14 Agustus 2013, walikota memilih untuk mengikuti pembukaan MTQ bersama masyarakat," kata Rozie berkilah. *3
