-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kabut Asap Makin Tebal, Siswa Belum Diliburkan

| Juni 21, 2013 WIB
Laporan Eka Satria, Pekanbaru

PEKANBARU -- Ketebalan asap yang berasal titik api pembakaran lahan hutan masih menghantui waraga kota Pekanbaru. Meski Badan Lingkungan Hidup Pekanbaru mengklaim udara Kota Pekanbaru saat ini masih belum berbahaya dari serbuan asap, namun sejak Kamis (20/6) malam kabut asap sudah menerobos ventilasi rumah dan sangat menganggu.

BLH Pekanbaru sendiri mencatat komposisi pencemaran udara akibat asap yang masih dianggap belum berbahaya. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di 3 titik Kota Pekanbaru masih berstatus sedang di kisaran 50-100 ISPU. BLH menganggap kondisi yang dipantau 3 stasiun ISPU yang ada di Kota Pekanbaru, yakni Tampan, Kulim, dan Labersa masih bisa ditolerir.

Gangguan kabut asap saat ini juga mencemaskan para orangtua murid terhadap kesehatan anak-anak mereka. Pasalnya kabut asap sangat tebal di pagi hari dimana siswa hartus berangkat ke sekolah. Di saat kabut asap menyelimuti ruang udara maka sangat rentan terkena penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Prof Zulfadil yang dikonfirmasi mengenai permintaan meliburkan siswa, mengatakan, pihaknya belum dapat memutuskan meliburkan atau tidak. Hal itu menurut Zulfadil karena Disdik harus menunggu koordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Kesehatan.

"Jika Diskes sudah menyatakan kondisi tidak bagus untuk kesehatan, maka Disdik hanya bisa menginstruksikan untuk mengurangi aktifitas di luar ruangan saja," kata Zulfadil.

Jawaban senada juga datang dari Wali Kota Firdaus MT yang mengatakan keputusan meliburkan sekolah akan diambil bila pihak meteorologi menyatakan gangguan udara akinat kabut asap tersebut sudah melebihi ambang batas.

"Kita akan instruksikan untuk meliburkan anak-anak bila memang membahayakan. Tapi sekarang saya himbau juga pada masyarakat agar membatasi aktifitas anak-anak mereka di luar rumah," ujar Firfdaus MT.

Namun dari pantauan Pekanbaru MX, Jumat (21/6), mayoritas siswa maupun warga lainnya yang memulai aktifitas di pagi hari sudah menggunakan masker. Jarak pandang di pagi hari juga terbatas karena ketebalan asap, hingga pengendara harus menyalakan lampu kendaraan. ***