Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Diana Ariany Razak, sesuai bidang tugasnya yakni Kesejahteraan Rakyat, memiliki perhatian lebih pada nasib tenaga kerja yang jarang diperhatikan orang.
Misalnya sikapnya yang menginginkan Pemko Pekanbaru untuk memperhatikan secara lebih serius dan manusiawi para tenaga halian lepas (THL) yang bekerja di bawah Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Menurut politisi Partai Golkar yang juga menjabat Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan LAMR Kota Pekanbaru ini, banyak THL tersebut dari kalangan perempuan dan ibu-ibu yang harus rela berhujan berpanas demi membantu keuangan keluarga mereka.
“mereka pada umumnya warga kurang mampu, bahkan janda-janda tua. Tidak bisa dicopot dan diberhentikan begitu saja,” katanya menyinggung nasib para THL yang menginginkan perhatian lebih Pemko Pekanbaru.
“Hak-hak mereka harus diberikan seperti diatur melalui UU ketenagakerjaan sebagai mana mestinya,"ujarnya
Wakil sekertaris DPD II Partai Golongan Karya Kota Pekanbaru ini selain fokus pada persoalan ketenagakerjan, masalah sistem pendidikan juga tak luput dari perhatiannya. Misalnya bagaimana bobroknya sistem pembelajaran yang ada di beberapa sekolah di Kota Pekanbaru. Menurutnya untuk hal-hal yang merugikan siswa misalnya, harus ada tindakan tegas dari Dinas Pendidikan terhadap sekolah maupun oknum Kepala Sekolah dan guru yang melakukana perbuatan yang tak patut.
“Banyak terjadi penyimpangan yang terjadi, saya akan perjuangkan ini semua demi dunia pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang," tekad istri dari Adi Prabowo S. Kom ini.
Diana Ariany juga tak mengabaikan persoalan-persoalan yang terkait dengan kesehatan maupun perempuan. Misalnya masalah diskrimasi yang dialami penderita HIV-AIDS dalam hal pelayanan publik seperti berobat ke rumah sakit atau pengobatan-pengobatan lain. Diana Ariany Razak mengaku sangat terbuka dan menilai persoalan ini harus bersinergi untuk menanggulangi masalah ini begitu juga dengan instansi terkait.
Perjuangannya sebagai wakil rakyat menjadikan Diana Ariany yang juga menjabat Wakil Ketua KPPG DPD II Golongan Karya Kota Pekanbaru selalu tanggap terhadap berbagai isu terutama menyangkut kesejahteraan rakyat . Misalnya masalah nasib pedagang kecil selalu jadi perhatiannya.
Dian, begitu ia biasa disapa , berharap kehadiran pengusaha besar dengan modal tak terbatas seperti Alfamart dan Indomaret perlu diatur dan tidak justru menganggu pedagang kecil. Jika tidak ada peninjauan kembali terhadap izin yang diberikan, jelas keduanya akan membunuh pedagang kecil tepat di jantung mereka. [ocesatria]
Misalnya sikapnya yang menginginkan Pemko Pekanbaru untuk memperhatikan secara lebih serius dan manusiawi para tenaga halian lepas (THL) yang bekerja di bawah Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Menurut politisi Partai Golkar yang juga menjabat Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan LAMR Kota Pekanbaru ini, banyak THL tersebut dari kalangan perempuan dan ibu-ibu yang harus rela berhujan berpanas demi membantu keuangan keluarga mereka.
“mereka pada umumnya warga kurang mampu, bahkan janda-janda tua. Tidak bisa dicopot dan diberhentikan begitu saja,” katanya menyinggung nasib para THL yang menginginkan perhatian lebih Pemko Pekanbaru.
“Hak-hak mereka harus diberikan seperti diatur melalui UU ketenagakerjaan sebagai mana mestinya,"ujarnya
Wakil sekertaris DPD II Partai Golongan Karya Kota Pekanbaru ini selain fokus pada persoalan ketenagakerjan, masalah sistem pendidikan juga tak luput dari perhatiannya. Misalnya bagaimana bobroknya sistem pembelajaran yang ada di beberapa sekolah di Kota Pekanbaru. Menurutnya untuk hal-hal yang merugikan siswa misalnya, harus ada tindakan tegas dari Dinas Pendidikan terhadap sekolah maupun oknum Kepala Sekolah dan guru yang melakukana perbuatan yang tak patut.
“Banyak terjadi penyimpangan yang terjadi, saya akan perjuangkan ini semua demi dunia pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang," tekad istri dari Adi Prabowo S. Kom ini.
Diana Ariany juga tak mengabaikan persoalan-persoalan yang terkait dengan kesehatan maupun perempuan. Misalnya masalah diskrimasi yang dialami penderita HIV-AIDS dalam hal pelayanan publik seperti berobat ke rumah sakit atau pengobatan-pengobatan lain. Diana Ariany Razak mengaku sangat terbuka dan menilai persoalan ini harus bersinergi untuk menanggulangi masalah ini begitu juga dengan instansi terkait.
Perjuangannya sebagai wakil rakyat menjadikan Diana Ariany yang juga menjabat Wakil Ketua KPPG DPD II Golongan Karya Kota Pekanbaru selalu tanggap terhadap berbagai isu terutama menyangkut kesejahteraan rakyat . Misalnya masalah nasib pedagang kecil selalu jadi perhatiannya.
Dian, begitu ia biasa disapa , berharap kehadiran pengusaha besar dengan modal tak terbatas seperti Alfamart dan Indomaret perlu diatur dan tidak justru menganggu pedagang kecil. Jika tidak ada peninjauan kembali terhadap izin yang diberikan, jelas keduanya akan membunuh pedagang kecil tepat di jantung mereka. [ocesatria]