PEKANBARU -- Runyamnya kondisi lalu lintas dewasa ini salah-satunya disumbang oleh industri otomotif yang outputnya diserap masyarakat.
Onki Hertawan Kasi Pelindungan dan Keselamatan, Dishub Provinsi Riau mengatakan bahwa dengan murah dan mudahnya masyarakat memperoleh kendaraan saat ini telah membuat tugas mengelola lalu lintas menjadi baik dan tertib tidak lebih mudah.
"Karena itu kami dari Dinas Perhubungan Provinsi Riau telah menggagas yang namanya Forum Lalu lintas dan Angkutan Jalan sebagai upaya mencari solusi bersama mengatasi masalah keruwetan lalu lintas," tutur Onki Hertawan.
Dalam forum yang dibuat sejak 2012 lalu itu, Dishub mengajak serta berbagai pihak, baik kalangan stake holder (pemangku kepentingan) jalan maupun kalangan akademisi dan LSM yang peduli masalah lalu lintas.
Menyinggung banyaknya jalan di Riau yang kondisinya menggenaskan, Onki menjelaskan bahwa dalam persoalan ini terkait kewenangan pemerintahan di semua tingkatan. Pihak Pemkab, Pemko, Provinsi maupun pemerintahan pusat saling berkait dan itu perlu pemahaman komprehensif.
Riau sebagai daerah industri dan perkebunan menurut Onki turut berdampak pada kondisi jalan. Hal itu karena banyak truk dari industri bermuatan berat yang melewati jalan dan menyebabkan kerusakan jalan.
"Misalnya kemampuan satu ruas jalan hanya sekitar 8 ton tetapi dilewati truk bemuatan 10 ton. Tentu tidak pas," terang Onki.
Karena itu menurut Onki saat ini sangat urgen dilahirkannya Perda Jalan Khusus guna mengakomodasi dunia industri dan pertambangan. Sebab di beberapa daerah lain perda semacam itui sudah ada dan mampu menyelamatkan jalan dari kerusakan.*3
Onki Hertawan Kasi Pelindungan dan Keselamatan, Dishub Provinsi Riau mengatakan bahwa dengan murah dan mudahnya masyarakat memperoleh kendaraan saat ini telah membuat tugas mengelola lalu lintas menjadi baik dan tertib tidak lebih mudah.
Dalam forum yang dibuat sejak 2012 lalu itu, Dishub mengajak serta berbagai pihak, baik kalangan stake holder (pemangku kepentingan) jalan maupun kalangan akademisi dan LSM yang peduli masalah lalu lintas.
Menyinggung banyaknya jalan di Riau yang kondisinya menggenaskan, Onki menjelaskan bahwa dalam persoalan ini terkait kewenangan pemerintahan di semua tingkatan. Pihak Pemkab, Pemko, Provinsi maupun pemerintahan pusat saling berkait dan itu perlu pemahaman komprehensif.
Riau sebagai daerah industri dan perkebunan menurut Onki turut berdampak pada kondisi jalan. Hal itu karena banyak truk dari industri bermuatan berat yang melewati jalan dan menyebabkan kerusakan jalan.
"Misalnya kemampuan satu ruas jalan hanya sekitar 8 ton tetapi dilewati truk bemuatan 10 ton. Tentu tidak pas," terang Onki.
Karena itu menurut Onki saat ini sangat urgen dilahirkannya Perda Jalan Khusus guna mengakomodasi dunia industri dan pertambangan. Sebab di beberapa daerah lain perda semacam itui sudah ada dan mampu menyelamatkan jalan dari kerusakan.*3