PEKANBARU -- Tidak terbukanya informasi bagaimana sebenarnya izin yang diberikan Pemko Pekanbaru pada pengusaha ritel masih menjadi tanda tanya.
Beberapa waktu lalu melalui Kabag Humas Azharisman Rozie, Pemko Pekanbaru menyatakan izin operasional ritel Indomaret dan Alfamart hanya diberikan dengan ketentuan lokasinya hanya boleh di jalan-jalan protokol. Sebaliknya jalan sekunder, apalagi di tengah pemukiman warga Pemko tidak memberikan izin.
Walikota Fitdaus MT saat dikonfirmasi bagaimana kejelasan persoalan izin ritel, menjawab Pemko sudah meminta pimpinan instansi terkait secepatnya melakukan evaluasi menyangkut perizinan swalayan.
"kepada petugas dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Badan Perizinan Terpadu (BPT) Pemko Pekanbaru untuk menata kembali menyangkut keberadaan swalayan," jelas Firdaus MT.
Firdaus MT tak memungkiri adanya resistensi di sebagian masyarakat dan pedagang kecil.
Karena itu ia minta pengaturan dan evaluasi dari instansi terkait penting untuk memastikan keberadaan ritel tidak mematikan usaha pasar tradisional.
"Usaha kecil dan menengah di Kota Pekanbaru harus tumbuh dan bersinergi dan tidak boleh saling mematikan," ujar Firdaus.
Permintaan serupa juga dikemukakan oleh Sekretaris Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Syamsul Bahri yang meminta pihak terkait agar lebih aktif untuk memantau.
“Memang ada saya dapatkan informasi beberapa ritel yang tidak memiliki izin tetapi sudah beroperasi, ini perlu ditertibkan,” ujarnya.
Bahkan bila perlu menurut Syamsul Bahri ritel yang terindikasi tak memiliki izin atau izin belum keluar tapi sudah beroperasi, bisa ditutup sementara.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Senapelan (IPPS) yang juga anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza SH mengatakan seharusnya Pemko lebih hati-hati dalam memberikan setiap izin usaha seperti izin ritel yang jelas-jelas dimiliki oleh pemodal besar. Harus dipikirkan dampak ekonomi dan sosialnya bagi warga Kota Pekanbaru.
"Pedagang kecil di Kota Pekanbaru harus dilindungi dari persaingan yang tidak seimbang," kata Zaidir.
Sementara pihak manajemen ritel Alfamart yang coba dihubungi tidak bersedia mengangkat telepon untuk konfirmasi keberadaan beberapa ritel Alfamart yang belakangan makin gencar membuka beberapa gerai mereka. ***
Beberapa waktu lalu melalui Kabag Humas Azharisman Rozie, Pemko Pekanbaru menyatakan izin operasional ritel Indomaret dan Alfamart hanya diberikan dengan ketentuan lokasinya hanya boleh di jalan-jalan protokol. Sebaliknya jalan sekunder, apalagi di tengah pemukiman warga Pemko tidak memberikan izin.
Walikota Fitdaus MT saat dikonfirmasi bagaimana kejelasan persoalan izin ritel, menjawab Pemko sudah meminta pimpinan instansi terkait secepatnya melakukan evaluasi menyangkut perizinan swalayan.
"kepada petugas dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Badan Perizinan Terpadu (BPT) Pemko Pekanbaru untuk menata kembali menyangkut keberadaan swalayan," jelas Firdaus MT.
Firdaus MT tak memungkiri adanya resistensi di sebagian masyarakat dan pedagang kecil.
Karena itu ia minta pengaturan dan evaluasi dari instansi terkait penting untuk memastikan keberadaan ritel tidak mematikan usaha pasar tradisional.
"Usaha kecil dan menengah di Kota Pekanbaru harus tumbuh dan bersinergi dan tidak boleh saling mematikan," ujar Firdaus.
Permintaan serupa juga dikemukakan oleh Sekretaris Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Syamsul Bahri yang meminta pihak terkait agar lebih aktif untuk memantau.
“Memang ada saya dapatkan informasi beberapa ritel yang tidak memiliki izin tetapi sudah beroperasi, ini perlu ditertibkan,” ujarnya.
Bahkan bila perlu menurut Syamsul Bahri ritel yang terindikasi tak memiliki izin atau izin belum keluar tapi sudah beroperasi, bisa ditutup sementara.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Senapelan (IPPS) yang juga anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza SH mengatakan seharusnya Pemko lebih hati-hati dalam memberikan setiap izin usaha seperti izin ritel yang jelas-jelas dimiliki oleh pemodal besar. Harus dipikirkan dampak ekonomi dan sosialnya bagi warga Kota Pekanbaru.
"Pedagang kecil di Kota Pekanbaru harus dilindungi dari persaingan yang tidak seimbang," kata Zaidir.
Sementara pihak manajemen ritel Alfamart yang coba dihubungi tidak bersedia mengangkat telepon untuk konfirmasi keberadaan beberapa ritel Alfamart yang belakangan makin gencar membuka beberapa gerai mereka. ***
