-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Edisi Majalah Tempo: Merdeka, Tapi Bebas Jugakah Kita?

| Agustus 19, 2022 WIB

 


Sejak 1945, setiap tanggal 17 Agustus kita merdeka. Itu sebabnya tanggal itu disebut Hari Kemerdekaan, yang kita rayakan dan keramatkan. 

Merdeka berarti memiliki hak untuk bertindak, berbicara, atau berpikir sesuai dengan kehendak masing-masing. 

Kemerdekaan juga berarti kekuasaan untuk menentukan nasib sendiri, tidak tergantung, dan bebas bergerak.

Bangsa kita telah merdeka, tapi bebas jugakah kita?


Kemerdekaan yang kita miliki merupakan hasil revolusi. 

Banyak negara yang setiap tahun merayakan juga kemerdekaan tanpa pernah mengalami revolusi. 

Salah satu padanan kata "merdeka" adalah "bebas", tapi kita rasanya tidak pernah menyebut tanggal 17 Agustus sebagai Hari Kebebasan. 

Apakah hal itu karena kemerdekaan tidak identik atau tidak dengan sendirinya memberi kita kebebasan?

Kemerdekaan mendorong kita menghasilkan aneka peraturan untuk membatasi kebebasan: dari bidang akademik sampai lalu lintas. 

Kemerdekaan telah memba­tasi kebebasan kita? 

Benar juga jika setiap orang diberi kebebasan melakukan segala sesuatu "sakpenake udele dhewe", Kemerdekaan dengan segera akan menguap entah ke mana. 

Dalam Kemerdekaan, ternyata kita harus memahami bahwa bukan hanya kita yang punya udel. Orang lain juga punya.

Demikianlah maka, meskipun "merdeka" bisa bersinonim dengan "bebas", keduanya cenderung bergerak ke arah berlawanan. 

Demikian jugalah, maka keduanya tidak bisa dipisahkan. 

Yang satu menghasilkan hambatan bagi yang lain, padahal kita menginginkan keduanya berlaku.

Bagi kita, Kemerdekaan tidak terpisah dari revolusi. 

Pergantian rezim tidak memerlukan revolusi meskipun berkaitan dengan kebebasan. 

Di republik ini, hubungan di antara ketiga kata itu rumit, dan ketiganya kita keramatkan. #MajalahTempo