-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pemko Lalai, Pedagang Terlantar, Dewan Geram

| Agustus 17, 2013 WIB
MENANGGAPI berita Pekanbaru MX terkait belum terbitnya Surat Keputusan (SK) Gubernur Riau tentang pengelolaan lahan dan Pasar Cik Puan, anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Zaidir Albaiza SH menyatakan keheranan dan kegeramannya. Bahkan ia menilai Pemko Pekanbaru kurang gesit menjemput bola.

“Entah masalah apa yang sedang diselesaikan oleh Pemko dan Pemprov. Kita sangat menyesalkan sekali sikap Pemko yang belum juga melanjutkan pembangunan Pasar Cik Puan ini, seharusnya Pemko tidak boleh lalai dan lepas tangan terhadap masalah yang terjadi karena ini menyangkut masa depan ribuan pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar tersebut,” kata ketua Ikatan Sosial Pedagang Pasar (ISPPAS) Pekanbaru ini gemas.

Ia mengaku sangat prihatin dengan kondisi pedagang yang saat ini berada di lokasi penampungan. Dari sisi kemananan jelas sangat rawan kebakaran dan sudah terbukti beberapa waktu lalu. Pun dari sisi kenyamanan pedagang dan pengunjung pasar, pasar penampungan di Cik Puan saat ini rawan becek, banjir dan tidak sehat.

“Akibat kelalaian Pemko dan sikap Pemprov yang tidak jelas ini, pedaganglah yang menjadi korban. Mereka terkatung-katung sejak berada di lokasi penampungan. Padahal dulu mereka dijanjikan bakal menempati kios barui pasar Cik Puan awal 2013. Toh sapai kini masih bertele-tele,” ujarnya geram.

Proyek Pasar Cik Puan yang digagas saat kepemimpinan Wali Kota Herman Abdullah terhenti pada 2010 begitus kepemimpinan walikota Herman Abdullah berakhir. Bangunan sudah hampir tiga tahun mangkrak dan sudah menghabiskan APBD sebesar Rp 22,5 miliar lebih pun terbengkelai hingga kini.

Pembangunan tertunda pada awalnya karena Pemko Pekanbaru berkonflik dengan Pemprov Riau soal kepemilikan lahan eks terminal Mayang Terurai tersebut. Pemerintah Kota Pekanbaru menyatakan tidak memiliki sertifikat tanah seluas 7.965 meter persegi yang sudah masuk dalam aset Pemko sejak 1973 itu. Hingga hampir dua tahun jabatan Firdaus MT sebagai Wali Kota persoalanya belum terpecahkan. Nasib pedagangpun tak tentu , hidup segan mati tak mau.

Ngapain Diserahkan ke Swasta

Mantan Wali Kota Pekanbaru yang menggagas pembangunan Pasar Cik Puan pun ikut bersuara akibat kesimpangsiuran nasib Cik Puan. Ia menilai seharusnya Wali Kota Firdaus MT lebih berani untuk memutuskan melanjutkan pembangunan pasar tersebut. Sehingga tak perlu khawatir dengan reaksi Pemprov.

“Lanjutkan saja pembangunannya! Walikota tidak usah takut sama RZ (Rusli Zinal, Gubernur Riau). Mengapa harus takut-takut? bilang itu sama Wali Kota,” kata Herman dengan nada keras, Kamis (15/8) kepada wartawan.

Lebih jauh, Calon Gubernur Riau tersebut juga menyatakan ketidaksetujuannya apabila pembangunan dan pengelolaan Pasar Cik Puan diserahkan pada pihak ketiga atau swasta. Ia menyarankan agar Pemko Pekanbaru segera melanjutkan pembangunan Pasar Cik Puan. Hal itu selain disebabkan sudah banyak dana Pemko tersedot di pasar tersebut semasa ia menjabat, nasib pedagang juga harus jadi perhatian utama.

“Tidak perlu swasta, Saya minta Pemko sendirilah yang mengelolanya. Ngapain harus swasta,” sarannya [eka satria]***