-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Roni Amriel SH; Sudut Pandang Walikota Harus Dirubah

| Juni 01, 2013 WIB
PEKANBARU -- Ikut gerah dengan kebijakan dan tindakan Pemko Pekanbaru yang dianggap terburu-buru dan kurang maksimal, Politisi Partai Golkar di DPRD Kota Pekanbaru, Roni Amriel SH ikut urun bicara. Ia menyesalkan tindakan Wali Kota melalui tangan Tim Yustisi yang memaksa PKL mengosongkan lahan berjualan di Pasar Jongkok, Panam.


Menurut anggota Komisi IV bidang infrastruktur dan lingkungan hidup ini, fakta bahwa lahan relokasi di Purwodadi yang ternyata belum siap menunjukkan Pemko bekerja tanpa perencanaan. Lalu serta merta mau menggusur pedagang untuk dipaksa pindah ke lahan relokasi.

"Cara-cara seperti itu kan menunjukkan kelemahan Pemko sendiri. Alasan apa yang membuat Wali Kota buru-buru menggusur PKL? Tanggung jawab dan tugas pembinaan itu ada di tangan Pemko. Sekarang kalau mereka merasa bertanggung jawab, harusnya segala sesuatunya disiapkan matang-matang dulu. Jangan lahan relokasi masih amburadul lalu pedagang disuruh berjualan di sana. Sama saja memindahkan PKL ke tempat pengasingan. Tempat itu tidak representatif dan prospektif!" keluhnya, Sabtu (1/6) kepada Pekanbaru MX.

Roni Amriel SH yang terus memantau perkembangan kisruh PKL Pasar Jongkok dengan Pemko Pekanbaru, juga mewanti-wanti seharusnya Pemko atau Satker terkait seperti Dinas Pasar melakukan pendataan pedagang, baik dari segi jumlah maupun dari segi jenis barang dagangannya.

"Tujuannya agar di tempat baru nanti bisa ditata dengan baik. Jangan asal memindahkan saja. Saya kira Wali Kota harus membiasakan bekerja dengan perencanaan matang, terukur dan bisa dipertanggung jawabkan. Harus solutif, hingga tidak jadi masalah baru di kemudian hari," tukuk Roni.

Pedagang kecil dan kaki lima menurut Roni Amriel bagaimanapun akan terus bertambah dan berkembang seiring waktu. Hal itu tidak bisa dielakkan, karenanya menjadi tugas dan tanggungjawab Pemko untuk membina, bukan malah membinasakan.

Ia juga menyesalkan cara pandang Wali Kota melihat keberadaan PKL di Kota Pekanbaru. Bagaiamana pun PkL adalah kalangan yang ikut menopang ekonomi. Tanpa mereka perekononian Indonesia akan timpang.

"Coba kalau Wali Kota bisa melihat Pasar Jongkok itu dari sudut kewirausahaan dan wisata. Asal dilakukan pembinaan pembenahan dan dukungan, maka kawasan Pasar Jongkok bisa jadi semacam city walk seperti kota-kota lain. Tapi karena Pemko melihat PKL seperti semacam penganggu keindahan kota, ya makanya kebijakannya seperti ini. Main gusur!" ungkap putra pengusaha terkenal di Pekanbaru ini.

Terakhir Roni Amriel meminta agar paling tidak sampai lebaran nanti PKL tidak diganggu dulu berjualan di tempat mereka sekarang. Ia juga memuji PKL yang sudah mampu menata diri mereka menjadi apik dan rapi.
"Mereka bukan sampah, PKL itu tulang punggung ekonomi keluarga bahkan negara," pungkasnya. *3