-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Anggota Dewan Tak Tahu Kondisi Pasar Jongkok Sebenarnya.

| Juni 01, 2013 WIB
PEKANBARU -- Selama ini tanggapan wakil rakyat di DPRD Kota Pekanbaru dinilai pedagang kurang membawa efek menguntungkan. Bahkan menurut mereka banyak angoota dewan yang tidak paham bagaimana kondisi sebenarnya di Pasar Jongkok. Diyakini pedagang, tak banyak anggota dewan yang pernah datang berkunjung ke Pasar Jongkok dalam beberapa bulan belakangan ini. Karena itu komentar mereka seringkali dianggap tidak relevan.
"Kalau kita baca komentar anggota dewan di media, seringkali mereka asal berkomentar saja, asal lepas hutang saja. Ada juga anggota dewan yang menuduh PKL Pasar Jongkok melanggar aturan. Padahal yang sebenarnya anggota dewan tersebut tidak pernah turun langsung melihat kondisi sebenarnya," keluh Nasir, salah seorang PKL Pasar Jongkok.

Pekanbaru MX saat menanyakan perihal PKL pasar Jongkok ke salah seorang anggota dewan juga terkejut dengan tanggapan anggota salah satu fraksi di DPRD Kota Pekanbaru tersebut. Sang legislator mengatakan karena PKL di Pasar Jongkok berjualan di trotoar maka perlu ditertibkan. Namun saat Pekanbaru MX mencoba meluruskan faktanya bahwa PKL Pasar Jongkok tidak berjualan di trotoar tapi di areal depan ruko yang tertata rapi, anggota dewan tersebut tetap "ngeles" alias berkilah, "Itukan belum lama, baru-baru ini saja."


Beberapa anggota dewan yang coba diminta bagaimana respon mereka dengan adanya pihak ketiga atau swasta yang ikut berbisnis mengelola lahan relokasi, memberikan jawaban ringan dan normatif.

"Ya, kalau Pemko memang bekerja sama dengan pihak ketiga, tidak masalah," demikian jawaban terlontar.

Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza, menanggapi keluhan pedagang memprotes keras jika untuk mengurus kelangsungan roda ekonomi pedagang, Pemko membawa-bawa pihak swasta. Hal tersebut menurut Zaidir akan sangat merugikan pedagang.

"Saya ini mantan pedagang pasar, jadi saya paham bagaimana yang dirasakan teman-teman PKL itu. Jika urusan mengelola lokasi PKL diserahkan ke pihak ketiga, itu akan menambah beban rakyat kecil karena jelas pihak ketiga tersebut akan mengambil untung. Dan yang menanggung akibatnya siapa lagi kalau bukan PKL!" ungkapnya kesal.

Zaidir Albaiza juga mengecam keras Pemko yang membiarkan lahan relokasi dijadikan proyek bisnis kalangan tertentu. Hal tersebut selain tidak adil juga ia menyayangkan Pemko tidak transparan.
"Kapan perlu demi pedagang yang notabene warga kita sendiri, dalam 6 bulan pertama bisa digratiskan. Dan yang penting yang mengelola jangan swasta tapi Pemko langsung. Saya minta Wali Kota harus membatalkan hak pengelolaan dari swasta tersebut!" [ekas]