-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pekanbaru Kesulitan Cari TPA

| Mei 08, 2013 WIB

PEKANBARU -- Pemko Pekanbaru sampai kini masih kesulitan mencari lokasi lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Sementara TPA yang ada saat ini di Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai mulai penuh.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemko Pekanbaru, Syafril kepada wartawan, Selasa (7/5). Menurut Syafril, saat ini Pemko sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar untuk pengadaan tempat pembuanagan sampah akhir. Pengadaan tersebut adalah untuk mengantisipasi TPA Muara Fajar yang hanya memiliki kapasitas daya tampung selama dua tahun.

"Lokasinya belum ditentukan karena saat ini relatif sulit mencari lahan yang luas di Pekanbaru karena harga yang mahal," ujar Syafril.

Karena itu Pemko Pekanbaru mencoba melakukan kordinasi dengan Pemprov Riau, termasuk dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Pekanbaru guna mendapatkan lahan yang direncanakan melebihi satu hektare. Dikatakan Syafril, sejumlah lahan di Kota Pekanbaru memang menjadi incaran banyak pengembang untuk perumahan.

Prioritas pilihan Pemko Pekanbaru di Muara Fajar menurut Syafril karena kontur tanah yang berupa pebukitan dan lembah dimana nantinya akan memudahkan dalam pengolahan sampah seperti pembuatan kompos. Hal tersebut akan sulit dilakukan bila lokasinya di Kecamatan Tenayan Raya karena hamparan tanahnya datar.

Produksi sampah baik organik maupun non organik di Kota Pekanbaru mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dewasa ini sampah di Kota Pekanbaru mencapai 300 ton perhari yang berasal dari sampah rumah tangga dan sampah pasar di 60 kecamatan dan 13 kelurahan.

Beberapa waktu lalu Investor asing tertarik bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk mengelola sampah dan mengolahnya menjadi sumber energi listrik dan batu bata.

PT Selection Waste Technology (SWT), investor asal China tersebut saat beraudiensi dengan Pemko Pekanbaru menjanjikan akan memanfaatkan sampah yang ada tersebut menjadi bahan pembuatan 10.000 batu bata dan energi listrik yang mencapai 240 ribu Kilowatt. Namun sampai sekarang belum terdengar lagi kelanjutan rencana tersebut.

Afrizal Usman SH, anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru justru menilai, menumpuknya dan tak tertanganinya sampah seharusnya menjadi perhatian Camat. Untuk itu ia minta Wali Kota lebih tegas mengintruksikan kepada para Camat agar persoalan sampah bisa ditangani dengan baik.

"Pemko sudah menyerahkan bantuan beberapa mobil pengangkut sampah dan gerobok sampah. Sungguh ironi rasanya, jika bantuan ada ini tidak dipergunakan. Justru saya melihat saat ini masyarakat yang lebih pro-aktif didalam menangani permasalahan sampah di lingkungannya, dengan cara biaya swadaya,'' ungkap Afrizal Usman.