PEKANBARU – Upaya dan kerja keras Wali Kota Firdaus MT untuk menata kota Pekanbaru dengan mengajak kerjasama pedagang kaki lima (PKL) agar mematuhi Perda, didukung kalangan PKL Pasar Jongkok. Para pedagang memahami, Kota Pekanbaru dalam dua tahun kepemimpinan H Firdaus MT tidak lagi memperoleh piala Adipura Wahana Tata Nugraha (WTN) seperti yang telah diperoleh Wali Kota sebelumnya dalam kurun sembilan tahun berturut-turut.
Menurut pedagang, kebijakan Pemko melakukan penertiban di lokasi dan titik-titik yang memang terindikasi melanggar Perda sudah tepat. Namun mereka sangat menyayangkan dan kecewa terhadap tindakan Pemko yang juga ingin menyapu bersih PKL dari kawasan Pasar Jongkok.
“Harusnya Pemko dalam hal ini Wali Kota melihat kondisi yang sebenarnya, jangan mendengar laporan dari bawahan yang belum tentu benar,” ungkap Ir Irwanto Msi, Ketua Pembina Pedagang Pasar Jongkok.
Ketidaktahuan Wali Kota Firdaus MT tentang banyak hal di Pasar Jongkok, dicontohkan oleh Irwanto yakni tuduhan bahwa PKL mengambil trotoar dan lahan hijau sebagai lokasi berjualan. Padahal, faktanya tidak bahkan PKL ada di areal parkir ruko sejauh 5 meter dari kawasan hijau maupun trotoar.
“Parahnya lagi, Pak Firdaus mengaku tidak tahu tentang adanya lapak-lapak di lahan relokasi Purwodadi yang sudah diperjualbelikan oknum tertentu dengan harga jutaan. Saya pikir Wali Kota perlu meninjau langsung ke lokasi, jangan hanya mendengar laporan dari belakang meja,” tutur Irwanto yang bersama beberapa pedagang, Kamis (30/5) menodong langsung Firdaus MT di gedung DPRD.
Firdaus MT akhirnya berjanji memanggil tim teknis terkait seperti Dinas Pasar dan Satpol PP untuk meminta kejelasan perihal Pasar Jongkok dan lahan relokasi Purwodadi.
“Besok saya akan panggil dan minta kejelasannya bagaimana. Yang jelas saya terimakasih bila teman-teman PKL mau bekerjasama dengan Pemko dalam menata Kota Pekanbaru menjadi lebih baik,” tukas Firdaus di hadapan para wakil PKL Pasar Jongkok. [eka]
BERITA LAINNYA
Menurut pedagang, kebijakan Pemko melakukan penertiban di lokasi dan titik-titik yang memang terindikasi melanggar Perda sudah tepat. Namun mereka sangat menyayangkan dan kecewa terhadap tindakan Pemko yang juga ingin menyapu bersih PKL dari kawasan Pasar Jongkok.
“Harusnya Pemko dalam hal ini Wali Kota melihat kondisi yang sebenarnya, jangan mendengar laporan dari bawahan yang belum tentu benar,” ungkap Ir Irwanto Msi, Ketua Pembina Pedagang Pasar Jongkok.
Ketidaktahuan Wali Kota Firdaus MT tentang banyak hal di Pasar Jongkok, dicontohkan oleh Irwanto yakni tuduhan bahwa PKL mengambil trotoar dan lahan hijau sebagai lokasi berjualan. Padahal, faktanya tidak bahkan PKL ada di areal parkir ruko sejauh 5 meter dari kawasan hijau maupun trotoar.
“Parahnya lagi, Pak Firdaus mengaku tidak tahu tentang adanya lapak-lapak di lahan relokasi Purwodadi yang sudah diperjualbelikan oknum tertentu dengan harga jutaan. Saya pikir Wali Kota perlu meninjau langsung ke lokasi, jangan hanya mendengar laporan dari belakang meja,” tutur Irwanto yang bersama beberapa pedagang, Kamis (30/5) menodong langsung Firdaus MT di gedung DPRD.
Firdaus MT akhirnya berjanji memanggil tim teknis terkait seperti Dinas Pasar dan Satpol PP untuk meminta kejelasan perihal Pasar Jongkok dan lahan relokasi Purwodadi.
“Besok saya akan panggil dan minta kejelasannya bagaimana. Yang jelas saya terimakasih bila teman-teman PKL mau bekerjasama dengan Pemko dalam menata Kota Pekanbaru menjadi lebih baik,” tukas Firdaus di hadapan para wakil PKL Pasar Jongkok. [eka]