PEKANBARU -- Mardijo alias Klewang, 57, warga asal Brebes, Jawa Tengah, yang merupakan pentolan geng motor di Pekanbaru, Riau, diduga merupakan dalang atas aksi perusakan Markas Polresta Pekanbaru pada awal 2012.
"Ketika itu anak Klewang ditahan di Mapolresta karena kasus penjambretan," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes (Pol) Adang Ginanjar di Pekanbaru, Minggu (19/5).
Klewang kemudian memerintahkan sekitar seratusan anggota geng motor yang dipimpinnya untuk melakukan perlawanan dengan cara menyerang Mapolresta di Jalan Ahmad Yani.
Akibat penyerangan ini, kata Adang, sejumlah kaca di pos jaga yang masih dalam tahap pembangunan menjadi pecah dan berantakan. Selain merusak Mapolresta, ratusan orang ini juga sempat merusak kaca Lippo Bank yang terletak di selatan Mapolresta dan sebuah ruko di depan bank tersebut.
"Hal itu terungkap dari pengakuan sejumlah anak buah Klewang, hingga akhirnya Klewang kami tangkap, dan dia mengakuinya," kata Adang.
Sebelumnya, kata dia, pascaaksi perusakan Mapolresta, pihaknya juga telah mengamankan beberapa pelakunya. "Namun ketika itu, kepolisian belum mengarah pada Klewang. Pihaknya menyangka ketua dari geng motor ini hanya anak Klewang," katanya.
Pihaknya, menurut dia, ketika itu tetap melakukan penyelidikan untuk memberantas geng motor brutal tersebut. "Hingga akhirnya Klewang berhasil ditangkap setahun kemudian. Bahkan, dia juga terlibat dengan sejumlah kejahatan lainnya, seperti pemerkosaan, perampokan, penjambretan, dan lainnya. Dia (Klewang) sekaligus otak dari itu semua," katanya. (Eka/Antara)
"Ketika itu anak Klewang ditahan di Mapolresta karena kasus penjambretan," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes (Pol) Adang Ginanjar di Pekanbaru, Minggu (19/5).
Klewang kemudian memerintahkan sekitar seratusan anggota geng motor yang dipimpinnya untuk melakukan perlawanan dengan cara menyerang Mapolresta di Jalan Ahmad Yani.
Akibat penyerangan ini, kata Adang, sejumlah kaca di pos jaga yang masih dalam tahap pembangunan menjadi pecah dan berantakan. Selain merusak Mapolresta, ratusan orang ini juga sempat merusak kaca Lippo Bank yang terletak di selatan Mapolresta dan sebuah ruko di depan bank tersebut.
"Hal itu terungkap dari pengakuan sejumlah anak buah Klewang, hingga akhirnya Klewang kami tangkap, dan dia mengakuinya," kata Adang.
Sebelumnya, kata dia, pascaaksi perusakan Mapolresta, pihaknya juga telah mengamankan beberapa pelakunya. "Namun ketika itu, kepolisian belum mengarah pada Klewang. Pihaknya menyangka ketua dari geng motor ini hanya anak Klewang," katanya.
Pihaknya, menurut dia, ketika itu tetap melakukan penyelidikan untuk memberantas geng motor brutal tersebut. "Hingga akhirnya Klewang berhasil ditangkap setahun kemudian. Bahkan, dia juga terlibat dengan sejumlah kejahatan lainnya, seperti pemerkosaan, perampokan, penjambretan, dan lainnya. Dia (Klewang) sekaligus otak dari itu semua," katanya. (Eka/Antara)
