PEKANBARU -- Perputaran uang di Pasar Jongkok, di Jalan HR Soebrantas, Panam ternyata lumayan besar. Dengan jumlah yang hampir mencapai 350 pedagang, dan aneka jenis barang yang dijual, diperkirakan mereka bisa meraup omset 1 hingga 2 juta setiap malam. Total jenderal duit yang berputar saban malam di Pasar Jongkok kurng lebih setengah miliyar . Jumlah yang tidak sedikit.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Pedagang Kaki Lima (DPW APKLI) Riau, Oyon Endah menyebutkan jumlah tersebut bisa terlampaui di saat akhir pekan.
“Jumlahnya memang menggiurkan, terutama sejak teman-teman DPC APKLI Pasar Jongkok bersama-sama membenahi dan menata seluruh pedagang menjadi lebih rapi. Pasar Jongkok menjadi lebih menarik dan nyaman. Tingkat Kunjungan masyarakat pun tinggi,” jelas Oyon Endah saat mengunjungi acara “Surprise Doorprize” HUT Pekanbaru MX yang di taja di tengah-tengah PKL Pasar Jongkok Sabtu (27/4) malam.
Oyon yang datang dengan sejumlah pengurus DPW APKLI Riau, mengakui suasana Pasar Jongkok sekarang lebih menarik dan jauh dari kesan semrawut.
“Jika Pak Wali Kota mau berkunjung ke sini, saya yakin Beliau akan senang dan bangga. Karena tak ada lagi aturan yang dilanggar.” tuturnya. Oyon berharap Pemko Pekanbaru nantinya bisa mempromosikan Pasar Jongkok sebagai salah ikon Kota Bertuah, karena di tanah air Pasar Jongkok sudah dikenal melalui media cetak dan media sosial (internet).
Sejumlah pedagang yang dimintai tanggapan perihal kondisi Pasar Jongkok dewasa ini, mengaku sangat nyaman menjalankan usaha mereka. Selain keteraturan penataan lapak, masalah perparkiran pun terjaga dengan baik, begitupun tingkat keamanan bisa dikendalikan dibawah kepengurusan APKLI Panam.
“Kita para pedagang di sini ingin membuat Pemko dan masyarakat Pekanbaru bangga dengan keberadaan Pasar Jongkok. Ini jadi kebanggaan kota Bertuah. Masyarakat luar Riau bahkan mengenal Pasar Jongkok sebagai ikon kota Pekanbaru,” tukas Irfan, sekretaris DPC APKLI Panam.
Keberadaan pedagang kaki lima ternyata sangat menguntungkan bagi pedagang yang berada di ruko sepanjang areal Pasar Jongkok. Bersamaan dengan intensitas jual beli di Pasar Jongkok, pemilik ruko juga kecipratan pengunjung. Bahkan dikabarkan, karena harga sewa ruko di sana kini ikut terdongkrak naik gara-gara kehadiran PKL yang meramaikan kawasan tersebut.
Geliat Pasar Jongkok dalam menangguk rezeki di tengah situasi kondisi ekonomi yang belum mapan, cukup memberi harapan. Diyakini keberadaan PKL ikut memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Pekanbaru. Hebatnya, seperti dikatakan Oyon, ribuan PKL hampir dipastikan tidak bersentuhan dengan bank dalam permodalan.
“PKL di mana-mana betul-betul mandiri. Itu nilai plusnya,” ujar Oyon.***
Ketua Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Pedagang Kaki Lima (DPW APKLI) Riau, Oyon Endah menyebutkan jumlah tersebut bisa terlampaui di saat akhir pekan.
“Jumlahnya memang menggiurkan, terutama sejak teman-teman DPC APKLI Pasar Jongkok bersama-sama membenahi dan menata seluruh pedagang menjadi lebih rapi. Pasar Jongkok menjadi lebih menarik dan nyaman. Tingkat Kunjungan masyarakat pun tinggi,” jelas Oyon Endah saat mengunjungi acara “Surprise Doorprize” HUT Pekanbaru MX yang di taja di tengah-tengah PKL Pasar Jongkok Sabtu (27/4) malam.
Oyon yang datang dengan sejumlah pengurus DPW APKLI Riau, mengakui suasana Pasar Jongkok sekarang lebih menarik dan jauh dari kesan semrawut.
“Jika Pak Wali Kota mau berkunjung ke sini, saya yakin Beliau akan senang dan bangga. Karena tak ada lagi aturan yang dilanggar.” tuturnya. Oyon berharap Pemko Pekanbaru nantinya bisa mempromosikan Pasar Jongkok sebagai salah ikon Kota Bertuah, karena di tanah air Pasar Jongkok sudah dikenal melalui media cetak dan media sosial (internet).
Sejumlah pedagang yang dimintai tanggapan perihal kondisi Pasar Jongkok dewasa ini, mengaku sangat nyaman menjalankan usaha mereka. Selain keteraturan penataan lapak, masalah perparkiran pun terjaga dengan baik, begitupun tingkat keamanan bisa dikendalikan dibawah kepengurusan APKLI Panam.
“Kita para pedagang di sini ingin membuat Pemko dan masyarakat Pekanbaru bangga dengan keberadaan Pasar Jongkok. Ini jadi kebanggaan kota Bertuah. Masyarakat luar Riau bahkan mengenal Pasar Jongkok sebagai ikon kota Pekanbaru,” tukas Irfan, sekretaris DPC APKLI Panam.
Keberadaan pedagang kaki lima ternyata sangat menguntungkan bagi pedagang yang berada di ruko sepanjang areal Pasar Jongkok. Bersamaan dengan intensitas jual beli di Pasar Jongkok, pemilik ruko juga kecipratan pengunjung. Bahkan dikabarkan, karena harga sewa ruko di sana kini ikut terdongkrak naik gara-gara kehadiran PKL yang meramaikan kawasan tersebut.
Geliat Pasar Jongkok dalam menangguk rezeki di tengah situasi kondisi ekonomi yang belum mapan, cukup memberi harapan. Diyakini keberadaan PKL ikut memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Pekanbaru. Hebatnya, seperti dikatakan Oyon, ribuan PKL hampir dipastikan tidak bersentuhan dengan bank dalam permodalan.
“PKL di mana-mana betul-betul mandiri. Itu nilai plusnya,” ujar Oyon.***