-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pidato Penuh Emosional Rusli Zainal di Apel Pagi

| Februari 15, 2013 WIB
Rusli Zainal saat akan meninggalkan kantor gubernur.(Foto:Oce Satria)


sentanapers, PEKANBARU -- Ratusan PNS dan warga yang mengikuti apel Senin pagi di halaman kantor Gubernur Riau tak mampu menahan sedih dan isak mendengar pidato penuh emosional Gubernur Riau Rusli Zainal, Senin (11/2/2013). Tak hanya mengundang haru, Rusli Zainal dalam pidatonya menyampaikan terimakasih mendalam atas kesediaan seluruh pegawai dan banyak warga yang hadir, termasuk kepada pihak-pihak yang selama ini memusuhinya.

Isak itu pecah menjadi tangis begitu Rusli usai menyampaikan pidato. Ia langsung dikejar dan dikerubungi ratusan pegawai Pemprov untuk bersalaman. Tak bisa menolak, akhirnya Rusli Zainal yang sedianya langsung meninggalkan kantor Gubernur, bersedia menerima PNS dan warga hendak yang memberikan ucapan dukungan dan doa di halaman kantor Gubernur. Pelukan dan ciuman yang tak putus-putus, isak dan tangis membuat momen tersebut sangat mengharukan bagi siapapun yang menyaksikan. Seluruh peserta apel ikut bersalaman dan menyampaikan ucapan prihatin dan doa. Rusli terlihat tegar dan selalu mengumbar senyum kepada semua orang. Namun tak pelak, Gubernur yang terkenal fasih bacaan Qur'an nya itu tak mampu menahan kesedihan. Terlihat Matanya memerah dan agak sembab.

Menyaksikan Gubernur yang terlihat menahan haru tersebut, beberapa pegawai pun tak mampu menahan air mata, sebagian ada yang tak kuat dan menghindar dari kerumunan.

Salah seorang PNS, Dawasir terlihat menangis setelah memeluk kuat Rusli Zainal. Pria berusia 50 tahun itu buru-buru keluar dari kerumunan. Sementara itu dalam pidatonya di depan ratusan pegawai pemprov dan warga masyarakat yang datang, Rusli Zainal mengatakan dirinya sebagai manusia biasa tak bisa menahan kesedihan mendalam atas musibah yang menimpa dirinya. Ia menganggap musibah ini adalah cobaan yang harus ia hadapi dengan tanggung jawab penuh.

Saya Tidak Lari

"Musibah yang saya hadapi ini terus terang sungguh berat. Namun saya tak mau dituduh macam-macam dan dianggap menghilang, lari dari rakyat saya sendiri, seperti dituduhkan sebagian media massa beberapa hari belakangan. Karena itu saya ingin menyampaikan langsung apa yang terjadi kepada seluruh jajaran pegawai Pemprov dan seluruh rakyat Riau," jelas Rusli Zainal.

Di bagian lain dalam pidato yang sangat emosional dan haru tersebut, Rusli memastikan Pemerintahan Provinsi Riau tetap berjalan normal. "Suasana kebatinan diri saya tidak menghalangi saya untuk tetap memimpin, berdiri tegak di hadapan rakyat dan tidak kemana-mana. Sebagai pemimpin dan politisi saya menyadari betul resiko yang bakal saya hadapi.Selama ini hampir 10 tahun nyaris tidak ada waktu utk tidak memikirkan Riau," kata Rusli disambut gemuruh tepuk tangan peserta apel.

Saya Tidak Sakit Hati

Secara khusus Rusli juga menyampaikan isi hatinya tentang sikapnya terhadap pihak-pihak yang selama ini memusuhinya termasuk mahasiswa yang terus melakukan demo.

"Saya terimakasih atas simpati pada musibah yang menimpa saya. Termasuk kepada mereka yang selalu menginginkan saya jadi tersangka, saya nyatakan saya tidak sakit hati."

"Kepada adik-adik mahasiswa yag selama ini melakukan aksi mendemo saya, saya ucapkan terimakasih. Namun saya harap ke depan mahasiswa bisa lebih tertib, menjaga etika dan budaya, karena musibah sepeti yang saya alami bisa saja terjadi pada siapapun," ucap Rusli.

Usai memimpin apel rutin, Rusli Zainal meninggalkan gubernuran dengan mobil dinasnya, Camry warna hitam. Ia yang terlihat cukup lelah, duduk sambil terus melemparkan senyum. Ketika Pekanbaru MX menanyakan bagaimana kondisi dan sikap istrinya Septina Primawati menghadapi kasus ini, Rusli menjawab singkat, "insyaallah ibu sehat dan sabar menghadapi ini. Ibu kuat, tak masalah." *3