-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Karya Monumental Rusli Zainal

| Februari 15, 2013 WIB
PEKANBARU -- Meski berstatus tersangka KPK, namun Rusli Zainal, Gubernur Riau tetaplah menjadi orang yang paling didengar di seantero Riau dan sekitarnya. Itu tak lain karena lantunan suara indahnya tetap mengalun di jagad televisi dan radio di Pekanbaru, menyerukan panggilan Allah kepada kau muslimin untuk menunaikan shalat.



Ya, kumanang azan di televisi tersebut dilakukan Rusli Zainal atas permintaan tokoh-tokoh Islam di Riau. TVRI Riau di Pekanbaru 2006 menyambut permintaan itu, rekaman azan Rusli Zainal pun dilakukan dan kemudian berkumandang di jaga Bumi Lancang Kuning.

Sejak kecil, suami Septrina Primawati kelahiran Desa Bolak, Kecamatan Mandah, Indragiri Hilir, 54 tahun silam, memang dikenal sebagai Qori hebati. Ia juara pertama MTQ Provinsi Riau pada 1984.

"Mudah-mudahan dengan ini semua, saya semakin dekat dengan Allah. Setinggi apa pun pangkat dan jabatan, toh kita akan kembali pada-Nya, kan?" katanya kepada wartawan kala itu.

Kini dengan status yang menurut Rusli Zainal sebagai musibah yang harus dia hadapi dengan berani, masyarakat tetap mengenangnya sebagai salah satu pemimpin Riau yang visioner dan menjadikan Riau seperti sekarang ini. Provinsi Riau sebelum tahun 2000 yang mulai menampakkan perkembangan dalam hal pembangunannya, menemukan titik terangnya di 10 tahun era kepemimpinan Rusli Zainal.

Beberapa kemajuan yang dikenang masyarakat Riau diantaranya pembangunan gedung pemerintahan di lingkungan Pemprov Riau senilai Rp188,5 miliar, gedung Perpustakaan H Suman AS senilai Rp155,7 miliar, perumahan bagi 1.100 pegawai PNS, gedung utama RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, dan perpanjangan landas pacu Bandara Tempuling di Tembilahan, Bandara Sutan Syarif Kasim II senilai 19 miliyar dana APBN, iven PON yang dinilai sukses meski menyisakan persoalan hukum baginya dan pertengahan tahun ini iven Internasional Solidarity Games.

"Rakyat Riau patut berbangga dengan iven ini, karena sekitar 44 negara dari 54 negara undangan sudah menyatakan keikutsertaanya. Riibuan tamu akan datang, dan kita masyarakat Riau siap menyambutnya," kata Rusli Zainal dalam pidato Apel Senin pagi (11/2) kemarin di halaman kantor Gubernur.

Karya Monumental
Linda Rivai, seorang guru SD Al Ulum mengatakan kepemimpian Rusli dapat dikatakan sukses membawa Riau seperti sekarang ini. Masyarakat tak mungkin bisa menafikannya.

"Saya sendiri terutama sangat terimakasih dengan ide beliau membangun Perpustakaan H.Suman HS. Itu menjadi tempat yang bagus buat alternatif berekreasi sambil menimba ilmu buat keluarga. Itu karya yang monumenta untuk Riau. Terlepas beliau salah atau tidak nanti, sebagai manusia biasa kita patut menyampaikan rasa terimakasih. Manusia ada lebih ada kurangnya, manusiawi koq," kata Linda.

Caci Maki Tiada Guna
Warga lain, Zulfan seorang wiraswastawan, mengatakan sudah sepatutnya rakyat Riau berterimakasih pada Rusli Zainal selaku pemimpin yang punya andil besar membawa kemajuan di Riau. Namun ia tetap setuju ada kritik .

"Kritik tanpa kebencian, itu yang harus didahulukan. Caci maki tiada gunalah," pesan Zulfan.

Kalangan rakyat bawah ternyata juga mengikuti pemberitaan Rusli Zainal. Rahma, seorang pedagang lontong sayur di Jalan Nangka Ujung ikut berkomentar tentang sosok Rusli Zainal.

"Kita tidak boleh seperti kacang lupa kulit, melupakan jasa pemimpin itu kan dosa juga. Menurut saya Pak gubernur kita orangnya bagus, banyak yang dibangun oleh beliau," katanya berpendapat. "Kalau ditanya sedih, ya sedihlah dengan kasus yang menimpanya. Kita doakan saja beliau kuat, " katanya menambahkan.

Tanggung Jawab
Sementara Febrizaldi SH, Kasi Trantib Kecamatan Batang Gansal, Indragiri Hulu ketika dimintai komentarnya tentang sosok Rusli Zainal mengatakan, kita patut mengacungkan jempol untuk prestasi yang telah ditorehkan Rusli Zainal di bumi Lancng Kuning.

"Prestasinya kita salut, namun memang setiap tugas dan jabatan ada tanggung jawabnya," kata Febrizaldi. *3