-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Usaha Bordir Hasil Tajir

| April 26, 2013 WIB

PEKANBARU -- Peluang usaha di pasar tradisional tidak hanya fokus pada penjualan dengan modal besar seperti pakaian, sepatu atau makanan. Keahlian tertentu juga bisa dijual dan prospeknya sangat menguntungkan.

Demikianlah yang dijalani Candra, pemilik usaha "Yogi Bordir" di lantai I Blok B Pasar Sukaramai. Berbekal keahliannya dalam seni pembuatan huruf, ia menekuni usaha pembuatan huruf dan logo melalui media pakaian semisal baju, jaket, topi, bendera dan lain-lain.


Usaha yang sudah lama dijalaninya tersebut hingga kini tetap eksis dan meraup untung yang tidak sedikit.
Ia menjelaskan dengan harga Rp10 ribu per kata, banyak pengunjung pasar yang tertarik memesan bordiran huruf di konter miliknya.

"Untuk satu kaos kita berikan harga Rp75 ribu ditambah harga huruf per kata. Nanti tergantung jumlah katanya berapa," terangnya.

Rata-rata setiap hari Candra mampu menangguk omset berkisar Rp500 ribu atau lebih. Omset sebesar itu sudah cukup lumayan untuk chase flow usaha seperti yang ia tekuni. Sementara melayani pesanan harian dari pengunjung pasar, Candra dengan dibantu 2 orang karyawannya juga mengerjakan pesanan dalam jumlah banyak.

"Banyak juga perusahaan-perusahaan yang pesan ke sini. Ada juga organisasi, klub-klub motor atau futsal sampai sekolah," katanya menjelaskan.

Yang juga membuat Candra optimis adalah saat momen tahun ajaran baru, pilkada dan pemilu ia sering kebanjiran order. Order tersebut biasanya lebih sering untuk media kaos dan topi.

Meski mematok harga pas untuk pembuatan huruf dengan hitungan Rp10 ribu per kata, namun untuk Jaket atau media dan huruf dengan tingkat kerumitan tertentu Candra selalu menegosiasikan kembali.


"Kalau pengerjaannya rumit, kita naikkan sedikit harganya. Tapi biasanya orang mengerti dan tidak terlalu komplain," ujarnya.

Usaha seperti yang dilakoni Candra saat ini belum banyak yang mencoba. Di beberapa pasar dan mal jumlah mereka bisa dihitung dengan jari. Tak heran untuk tingkat persaingan dalam usaha bordir huruf ini belum sesengit persaingan sesama penjual pakaian yang jumlahnya sangat banyak.

Prospek bagus usaha bordir huruf ini menurut Candra, karena keahlian pembuatan huruf dan logo dengan media kain memang belum banyak dipunyai. Namun , kata Candra, jika ada orang yang punya keterampilan khas seperti itu, peluang usahanya akan sangat prospektif.

"Kalau tidak punya modal besar untuk berdagang pakaian, usaha begini bisa dicoba. Modalnya selain keterampilan adalah mesin bordir. Cukup itu dulu."

Dibanding berbisnis pakaian, memang apa yang dikatakan Candra masuk akal. Tidak punya modal besar, tapi ada keahlian, setiap orang bisa buka usaha. Pilihan membuka usaha bordir di pasar menurut Candra karena medianya adalah pakaian dan topi atau jaket, sementarta penjualan pakaian biasanya terkonsentrasi di pasar tradisional. ***