Seperti disampaikan Kabid Propam Polda Riau, AKBP Budi Santoso kepada wartawan, Selasa (12/11/13), AKP Banjarnahor dituduh atas kasus perbuatan tidak menyenangkan oleh pihak pengelola RP Club.
''Kemarin baru pemeriksaan saksi, pelapor dan empat karyawan. Dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan terhadap AKP Banjarnahor. Untuk lebih jauh, kita belum bisa memberikan keterangan." kata AKBP Budi Santoso.
Seperti dikutip dari riauterkini.com, sebelumnya, beredar informasi bahwa AKP BE Banjarnahor bahwa tagihan bil di arena hiburan malam itu menumpuk hingga ratusan juta.
Namun, riauterkini.com mendapatkan informasi bahwa Banjarnahor kesal dan memarahi pihak pengelola klub eksekutif yang terletak di komplek Hotel Grand Elite, Jalan Riau itu.
Banjarnahor kesal karena pengelola tidak mau beroperasi sampai jam 07.00 pagi, karena ketika itu ia sedang asik pesta minuman keras, Senin (11/11/13) dini hari. Ketika itu, Banjarnahor bersifat arogan, juga hampir memukul salah seorang pengelola.
AKP BE Banjarnahor saat dikonfirmasi di ruangannya mengaku bahwa ia memang tidak membayar tagihannya pada malam itu. Namun, ia mengatakan, itu sesuai dengan permintaan pengelola RP Club sendiri.
"Karena saya disuruh tanda tangan bil saja. Saya mau, kok, bayar. Berarti, kan itu permintaan mereka. Masa, saya ngga bayar minuman," akunya.
Ia juga membantah bahwa ia memarahi pengelola RP Club. "Tidak ada saya marahi. Saya cuma bilang, kalau bisa buka sampai jam tujuh pagi. Cuma itu saja," tegasnya.
