PEKANBARU -- Jika omset pedagang pakaian di sejumlah pasar tradisional menurun selama momen Ramadan dan lebaran tahun ini, tak demikian halnya dengan pedagang pakaian bekas impor.
Para pedagang pakaian bekas impor yang tersebar di beberapa titik di Kota Pekanbaru dalam momen Ramadan dan Lebaran kali ini mengaku cukup puas karena minat masyarakat berburu pakaian bekas impor ternyata sangat tinggi.
Salah seorang pedagang pakaian bekas impor di lantai atas pasar Kodim atau Pasar Senapelan mengaku lebaran tahun ini penjualannya lebih baik ketimbang tahun lalu. Meski sejumlah item sengaja ia naikkan harganya namun tetap saja banyak peminat.
“Rata-rata omset bisa mencapai Rp 12 juta hingga Rp 15 juta. Karena dari segi kualitas dana model kali ini saya lumayan banyak dapat yang bagus-bagus,” ujar Ucok.
Pedagang pakaian impor bekas dalam praktek pembelian memang tidak bisa memilih atau mensortir mana pakaian yang dinginkan. Mereka rata-rata membeli dalam sistem karung yang berisi sejumlah pakaian dengan aneka kualitas dan model.
Dijelaskan Ucok bahwa selain di Pasar Kodim ia juga membuka penjualan di ruko yang ia sewa di Simpang Ardath. Di rtuko sendiri menurut Ucok penjualan selama bulan puasa juga cukup tinggi. Tak heran kini banyaka bermunculan pedagang pakaian bekas impor yang sengaja menyewa ruko agar bisa berjualan siang dan malam.
“Dulu saya jualan di Pasar Jongkok, tapi setelah mencoba sewa tempat di sini akhirnya tetap di sini. Lumayanlah kalau untuk pernjualan harian, apalagi mau lebaran,” tutur Ucok.
Dalam hari-hari biasa menurut poengakuan Ucok pelanggannya rata-rata datang dari kalangan mahasiswa dan pelajar. Hal itu katanya, memang sudah jadi fenomena di mana-mana bahwa mahasiswa lebih suka mencari barang impor berkualitas untuk dipakai sehari-hari maupun untuk kuliah.
“Sekarang masyarakat umum dan ibu-ibu juga mulai menyukai pakaian bekas impor. Prinsipnya, asal modis, bagus dan murah kenapa tidak?” katanya lagi. *3
From: Eka Satria Taroesmantini Pekanbaru MX by BlackBerry® photo by antarafoto
Para pedagang pakaian bekas impor yang tersebar di beberapa titik di Kota Pekanbaru dalam momen Ramadan dan Lebaran kali ini mengaku cukup puas karena minat masyarakat berburu pakaian bekas impor ternyata sangat tinggi.
Salah seorang pedagang pakaian bekas impor di lantai atas pasar Kodim atau Pasar Senapelan mengaku lebaran tahun ini penjualannya lebih baik ketimbang tahun lalu. Meski sejumlah item sengaja ia naikkan harganya namun tetap saja banyak peminat.
“Rata-rata omset bisa mencapai Rp 12 juta hingga Rp 15 juta. Karena dari segi kualitas dana model kali ini saya lumayan banyak dapat yang bagus-bagus,” ujar Ucok.
Pedagang pakaian impor bekas dalam praktek pembelian memang tidak bisa memilih atau mensortir mana pakaian yang dinginkan. Mereka rata-rata membeli dalam sistem karung yang berisi sejumlah pakaian dengan aneka kualitas dan model.
Dijelaskan Ucok bahwa selain di Pasar Kodim ia juga membuka penjualan di ruko yang ia sewa di Simpang Ardath. Di rtuko sendiri menurut Ucok penjualan selama bulan puasa juga cukup tinggi. Tak heran kini banyaka bermunculan pedagang pakaian bekas impor yang sengaja menyewa ruko agar bisa berjualan siang dan malam.
“Dulu saya jualan di Pasar Jongkok, tapi setelah mencoba sewa tempat di sini akhirnya tetap di sini. Lumayanlah kalau untuk pernjualan harian, apalagi mau lebaran,” tutur Ucok.
Dalam hari-hari biasa menurut poengakuan Ucok pelanggannya rata-rata datang dari kalangan mahasiswa dan pelajar. Hal itu katanya, memang sudah jadi fenomena di mana-mana bahwa mahasiswa lebih suka mencari barang impor berkualitas untuk dipakai sehari-hari maupun untuk kuliah.
“Sekarang masyarakat umum dan ibu-ibu juga mulai menyukai pakaian bekas impor. Prinsipnya, asal modis, bagus dan murah kenapa tidak?” katanya lagi. *3
From: Eka Satria Taroesmantini Pekanbaru MX by BlackBerry® photo by antarafoto