Sejak Awal Mencurigakan
SEJAK awal diagendakan pengadaan meubeler baru, terkesan pihak Panitia Pelaksana Teknis dan Kegiatan (PPTK) Meubeler Gedung DPRD Kota Pekanbaru mengebut waktu. Waktu yang mepet mulai dari proses lelang hingga penunjukkan rekanan yang berhak mengerjakan pengadaan meubeler tersebut dan penyerahan barang dikebut dalam waktu yang singkat dan tak lazim.
Bahkan anggota fraksi Golkar di DPRD Kota Pekanbaru, Roni Amriel SH jauh-jauh hari sudah menyebutkan lelang meubeler atau peralatan kantor DPRD Kota Pekanbaru diduga hanya formalitas belaka. Bukan tanpa alasan ia menyebut dugaan tersebut, pasalnya, baru dua pekan Surat Penunjukan Penyediaan Barang dan Jasa (SPPJ) terbit, barang-barang sudah masuk.
Bagi Roni waktu yang sangat kilat tersebut sangat aneh karena bagaimana bisa barang-barang senilai hampir 4 miliar tersebut bisa disediakan dengan super cepat.
“Kita saja menyiapkan perabot di rumah Rp 100 juta sampai berbulan-bulan, ini hampir Rp 4 milyar hanya dalam waktu dua minggu, tentu hasilnya tidak akan maksimal dan tidak akan sesuai dengan spesifikasinya. Bukan sedikit itu. Kursi meja ratusan set yang dibutuhkan, ini yang sangat kita pertanyakan ,” katanya memberikan arrgumentasi,.
Kecurigaan Roni sudah bisa ditebak bahwa lelang hanya sebagai formalitas memang patut dicurigai, sementara pemenangnya bisa jadi sudah diketahui jauh hari dan barang-barang telah disiapkan.
“Ini kan aneh, dan kita minta ini telusuri oleh pihak yang berwenang. Karena ini tidak lazim dan tidak patut baik dari kualitas dan kualifikasi barang harus dicek dokumennya. Pertanyaannya, dua minggu setelah SPPJ itu dikeluarkan barang sudah masuk. Bisa jadi barangnya sudah disiapin, artinya dokumennya sudah bocor. Itu dugaan saya’ ujarnya kepada wartawan. [oce]
