-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Roy Suryo Permalukan Masyarakat Riau!

| Mei 01, 2013 WIB
KEPUTUSAN Menpora Roy Suryo yang memutuskan penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) dipindahkan dari Pekanbaru ke Jakarta memantik kemarahan masyarakat Riau dan Gubernur Rusli Zainal. Salah seorang warga masyarakat Riau yanga juga pengusaha, D.M Rahmansyah mengemukakan kekecewaan dan harapannya kepada Eka Satria Taroesmantini dari Pekanbaru MX:


Bagaimana reaksi Anda setelah ISG dipindahkan ke Jakarta?

Marah dan malu. Sebagai warga Riau saya dan mungkin ribuan warga Riau lainnya selama ini sudah terlanjut berharap banyak iven bergengsi tersebut dapat dilaksanakan di Kota Pekanbaru.

Tapi tau-tau Menpora Roy Suryo tanpa ba bi bu memutuskan ISG pindah ke Jakarta. Saya tak tahu alasannya, tapi ini menyakitkan bagi saya sebagai orang Riau.


Menyakitkan bagaimana?

Islamic Solidarity Games ini kan iven internasional, dan Riau sudah dipilih untuk menjadi tuan rumah. Iven ini mempertaruhkan harga diri dan gengsi kita sebagai orang Riau.

Diselenggarakannya ISG ini di Riau menunjukkan Riau memiliki peluang dan kapasitas. Iven ini adalah juga akan memperlihatkan kepada saudara-saudara kita di tanah air dan dunia luar bahwa Riau memiliki marwah dengan keberanian menjadi tuan rumah.

Dan sekarang Menpora secara sepihak memindahkannya ke Jakarta. Apakah itu tidak menyakitkan? Kalau ada orang Riau yang tidak tersinggung dan marah dengan aksi sepihak Roy Suryo inin patut dipertanyakan rasa cinta dan kebanggaan sebagai orang Riau.

Tapi sejauh ini tak kedengaran reaksi tokoh-tokoh Riau?

Itulah yang saya herankan juga. Padahal dengan keadaan seperti sekarang ini seharusnya semua elemen masyarakat yang ada di Riau bersama-sama mempertanyakan keputusan sepihak Menpora tersebut. ISG harus kita rebut kembali.


Apakah karena faktor Rusli Zainal?

Entahlah. Tapi kalaupun benar, saya pikir saat ini bukan waktunya bersikap karena pengaruh nama baik atau nama buruk seseorang. Pikirkanlah nama baik Riau yang sudah direnggut Menpora Roy Suryo.


Ruginya apa bila ISG batal diselenggarakan di Riau?

Inilah yang harus kita pahami bersama. Bahwa ISG semata-semata bukan. Sekedar iven olah raga saja. ISG ini juga nantinya akan mempertemukan semua negara-negara anggota OKI (organisasi negara-negara Islam). Berbagai pertemuan budaya juga akan berlangsung termasuk seni dan silaturahmi beberapa organisasi Islam lainnya.

Tidak itu saja, bersamaan dengan ISG itu, para pengusaha dari berbagai negara-negara Islam akan berdatangan. Ini kesempatan emas bagi Riau untuk menggaet investor asal negara-negara arab yang terkenal kaya tersebut.

Bayangkan bila ISG dipindah ke Jakarta, kerugian dan peluang hilang. Jumlahnya bisa triliunan. Belum lagi promosi wisata dan budaya Riau akan batal juga.

Tapi Kata Roy Suryo memang Riau tak siap, terutama soal venue?

Kalau soal venuen saya kira Menpora bohong bila menyebut semua venue tidak siap. Hanya venue bidang aquatic dan main stadium saja, dan itu bisa dikejar penyelesaiannya. Kalau perlu sebagian bidang olah raga bisa dilaksanakan di tempat lain. Bukan penyelenggaraan secara keseluruhannya yang dipindah.

Mempora Roy Suryo juga bohong yang mengatakan pemindahan ISG ke Jakarta itu sudah dibicarakan dengan Panitia Daerah. Lha, Gubernur saja mengaku ia tidak diajak bicara? Dikatakanya juga Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF) minta ISG tidak dilaksanakan di Riau, padahal iti tidak pernah disampaikan ISSF.

Bahkan deputi menteri yang menangani ISG yang bernama Joko Pekik konon juga tidak diajak bicara, dia bilang sudah. Roy Suryo sudah berbohong tentang banyak hal.

Lantas apa yang sebaiknya masyarakat Riau lakukan?

Insyaalah besok saya dan teman-teman yang peduli akan bertemu Sekretaris Divisi Pendulung Pertandingan ISG, bapak Sudarman. Kita alkan diskusi di lantai III Gedung Koni. Saya undang siapapun yang peduli dengan nama baik dan marwah Riau. *3