digital.hbs.edu |
INILAH ensiklopedia tertua yang masih bertahan. Jilid pertama Britannica terbit pertama kali di Edinburgh, Inggris, pada 1768. Gagasan menerbitkan Britannica berasal dari Colin Macfarquhar, seorang penjual buku dan Andrew Bell, seorang pemahat.
Sejak itu, Britannica tetap bertahan dan tumbuh menjadi bisnis ensiklopedia paling berhasil. Kini edisi komplet Britannica dalam bentuk buku dijual US$ 1.500 dan US$ 2.200. Microsoft agaknya melihat peluang emas jika bisa bekerja sama dengan Britannica. Koleksi terlengkap Britannica (versi buku) kini mengandung 120.000 artikel, dengan 44 juta kata dan indeks yang komprehensif. Itu semua dirangkum dalam 32 jilid buku.
Pada 1980-an, Microsoft pernah mencoba mengajak Britannica bekerja sama untuk menerbitkan ensiklopedia digital. Namun Britannica menolak tawaran ini. Mereka masih merasa di atas angin dalam hal bisnis ensiklopedia.
Di antara penerbit lainnya, Britannica paling konservatif. Memang, jika punya koleksi Britannica, pemiliknya bak merasa menjadi bangsawan, seperti memiliki barang pusaka yang diwariskan secara turun-menurun. Nah, apakah ensiklopedia berbentuk keping cakram layak diperlakukan seperti itu dibandingkan dengan sebuah buku mewah bergaris emas?
Toh, ketika Microsoft menerbitkan Encarta edisi elektronik dan merebaknya Wikimania, rupanya banyak pelanggan Britannica yang tertarik dengan "cara baru memiliki ensiklopedia" ini.
Akhirnya Britannica mengalah. Tanpa melibatkan Microsoft, mereka menerbitkan Britannica versi online yang berisi 120.000 artikel. Hampir separuhnya diberikan secara cuma-cuma di internet. Selain itu, Britannica juga terbit dalam bentuk CD ROM (sekitar 80.000 artikel) dan DVD ROM (mencapai 100.000 artikel).*
Oce Satria, dari Majalah Gatra, 18 November 2005