-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tujuh Keistimewaan Kamaruzaman

| Mei 23, 2013 WIB
Kamaruzaman, Politisi Partai Demokrat;

MENGENAL sosok wakil rakyat satu ini tidaklah begitu sulit. Selain postur tubuhnya yang lumayan jangkung, ada satu hal yang diingat orang dari dirinya: keramahan dan pernyataan-pernyataannya yang sering dikutip media. Ya, Kamaruzaman, politisi Partai Demokrat yang juga Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru ini dikenal karena kelugasan dan keterusterangannya. Berikut 7 keistimewaan politisi partai bernomor urut 7 ini;



1. Rangkul Warga dan Media:

Keberhasilannya meraih kepercayaan masyarakat pemilih di pemilu lalu diakui Kamaruzaman tidak melulu mengandalkan finansial yang berlimpah. Justru yang sangat penting menurut ayah 5 anak ini adalah lebih menekankan kepada pola
merangkul masyarakat, mengetuk pintu dari rumah ke rumah dan sikap lugas. Termasuk menjadikan media sebagai mitra kerja. Dari situ simpati masyarakat datang dengan sendirinya.

2. Pro Aktif Temui Warga:

“Kita harus datangi masyarakat, bertemu dengan mereka dan berbicara dari hati ke hati dengan masyarakat seluruh kalangan,” kata pria berpostur tinggi kelahiran 16 April 1960 ini.

Konsep mendekati masyarakat tersebut diakui Kamaruzaman ia adopsi dari pola komunikasi Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI sekaligus tokoh utama Partai Demokrat, partai dimana Kamaruzaman bernaung. Dalam pandangannya, ketokohan SBY sangat menarik terutama karena pola pikirnya yang sistematis, rasional dan kepribadiannya yang
santun dan lurus.

3. Dikenal Lugas dan Terus-terang:

Selama masa pengabdiannya di DPRD Kota Pekanbaru dalam periode 2009-2014, Kamaruzaman termasuk legislator yang terkenal dengan kelugasannya. Dalam beberapa isu misalnya, tokoh yang juga tercatat sebagai Ketua DPW Syarikat Islam (SI) Provinsi Riau ini berani mengemukan pendiriannya meski berbeda dengan pendapat umum. Baginya, keberpihakan pada kebenaran lebih penting dari pada berpihak pada orang maupun kelompok yang salah.

Karena itu pula, dalam posisinya sebagai anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru ini melihat permasalahan perkotaan di Kota Pekanbaru lebih arif. Ia tak menafikan bahwa perkembangan kota yang makin metropolis akan menarik banyak minat orang untuk berinvestasi dan mencari kerja. Untuk itu ia lebih bijak menyikapi.

4. Konsisten Perangi Maksiat:

Ketika ditanya sikapnya tentang tempat hiburan malam yang banyak menyalahi aturan serta jadi ajang mesum, Kamaruzaman tegas-tegas mengatakan bahwa pemerintah harus tegas bersikap.

"Tempat hiburan semacam itu harus ditutup. Pekanbaru dan Riau ini kental dengan nilai-nilai melayu dan Islam. Jangan masyarakat dirusak oleh kemaksiatan. Saya tegas katakan, tempat hiburan maksiat harus dicabut izinnya. Tutup!" Tegasnya.

5. Sportif Akui Keberhasilan Pihak Lain:

Dalam beberapa kesempatan, Kamaruzaman juga tak lupa mengapresiasi kerja pemerintah bila itu dianggapnya positif. Namun jika ada yang keliru ia melakukan kritik. Misalnya soal tenaga kerja dan investor luar yang masuk ke Pekanbaru.

6. Prioritas Tenaga Kerja Lokal:

“Saya mendukung program pemerintah yang lebih memprioritaskan tenaga kerja tempatan, tapi kita juga mesti memberi ruang yang cukup bagi para tenaga kerja pendatang,” begitulah cara suami Sabrina Mery Budiman ini memberi solusi, semua pihak harus diakomodir. Termasuk perhatiannya pada pedagang kaki lima (PKL), dimana ia meminta Pemko mengakomodasi PKL pada lokasi yang layak. Namun ia juga berharap PKL bisa mengerti dan mau mematuhi peraturan yang sudah dibuat Pemko bersama DPRD.

7. Perjuangkan Pendidikan Bagi Warga Miskin:

Pada Pemilu 2014 nanti, politisi Partai Demokrat yang selalu enerjik ini akan kembali bertarung berebut kepercayaan rakyat di Dapil V (kecamatan Tampan dan Payung Sekaki). Seperti apa yang selalu menjadi pijakannya, pendekatan dan merangkul masyarakat akan terus ia lakukan. Salah satu perhatiannya misalnya, adalah hak mendapat pendidikan bagi warga miskin.
“Banyaknya problem setiap menjelang masuk tahun ajaran baru, mulai dari masuk sekolah sampai pindahan, soal baju sampai sepatu. Itulah tantangan yg harus saya perjuangkan," ujarnya.

" Saya kira masih banyak yang harus dievaluasi dari program pendidikan 9 Tahun ini agar setiap anak miskin wajib didik dapat merasakan pendidikan yang sama dengan keluarga mampu. Tidak boleh ada diskriminasi dalam pendidikan! Justru warga miskin harus dibantu dan didorong supaya bisa maju,” pungkasnya. *3

dimuat di Harian Pekanbaru MX, Kamis 23 Mei 2013