-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sayuti Sali, Tionghoa, Vanhollano dan Dewan

| Juli 27, 2013 WIB
ORDE Reformasi makin membuka secara luas kesempatan setiap warga negara untuk berkiprah dengan profesi apapun dan di bidang apapun, termasuk bidang politik. Begitulah yang dirasakan Sayuti Sali, politisi perempuan dari Partai Demokrat Kota Pekanbaru ini. Wanita keturunan Tionghoa ini dipercaya warga mewakili mereka di DPRD Kota Pekanbaru melalui pemilu 2009 lalu. .

Tekad Sayuti untuk ikut menyumbangkan ide dan pemikirannya melalui lembaga perwakilan rakyat tersebut didasarkan alasan bahwa jika hanya berteriak di luar sistem hasilnya tidak efektif.

Politisi yang juga owner usaha roti Vanhollano ini mencoba meyakinkan pihak lain seperti keluarganya bahwa dengan terbukanya kesempatan untuk terjun berkiprah ke dunia politik, banyak hal positif bisa dilakukan. menurut Suyati dengan berkiprah di dunia politik dan kemudian terpilih menjadi anggota dewan, memungkinkan untuk terlibat langsung secara aktif dalam pengambilan keputusan.

Semula ia sendiri meragukan apakah keluarganya mengizinkannya terjun di dunia yang sering dikatakan penuh intrik itu. Namun ternyata keluarga justru mendukung dirinya berkiprah sebagai politisi. Menurut sang suami, kalau ada kesempatan untuk berbuat bagi kepentingan banyak orang kenapa tidak . Dukungan dari suami tersebut cukup membuatnya makin percaya diri.

"Saya ingin mengaktualisasikan jati diri saya dengan mengabdi di dunia politik," jawab wanita kelahiran Bukittinggi, 17 Juli 1961 ini mantap. Apalagi era sekarang tak ada lagi pembatasan bagi etnis manapun untuk terlibat di bidang sosial kemasyarakatan dan pemerintahan

Keputusan terjun di dunia politik ia ambil lantaran ia yakin dari segi ekonomi dan finansial dirinya sudah merasa cukup dan mapan. Karena itu ia menyimpulkan, saatnya berbuat untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.

"Rasanya masih ada yang kurang kalau sehari-hari hanya memikirkan diri dan keluarga," ujar penganut Katolik taat ini.

Suami dari Andrie Djaya yang saat ini duduk di Komisi III DPRD Kota Pekanbaru ini meyakini bahwa dengan bekerja bersama-sama pemerintah maka berbagai persoalan bisa ditangani. Misalnya persoalan kemiskinan yang ada di tengah masyaakat. Menurut Sali, mengandalkan masyarakat sendiri untuk lepas dari jerat kemiskinan adalah mustahil.

"Karena itu perlu intervensi Dewan dan Pemerintah untuk menanggulanginya," katanya memberi alasan. *3