-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

H. Rusli Effendi, SE, SPdi, M.Si, Politisi PPP

| Juli 30, 2013 WIB
BANYAK anggapan miring alias prejudice yang berkembang di tengah masyarakat bahwa dunia politik adalah dunia yang kotor dan penuh intrik, karena itu banyak juga yang pesimis dengan keberadaan mereka yang berasal dari dunia dakwah dan terjun ke dunia politik.

Anggapan tersebut disanggah oleh H. Rusli Effendi, SE, SPdi,M.Si, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang saat ini duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Riau. Menurut Ketua Fraksi PPP tersebut, perilaku segelintir politikus yang berbuat melanggar hukum dan moral tidak bisa dipukul rata bahwa semua politikus itu busuk. Ia tetap berprinsip bahwa politik itu adalah dakwah.

“Politik itu adalah bagian dari dakwah, jadi tidak sebaliknya menganggap politik lebih luas dari dakwah,” katanya. Intinya menurut pria kelahiran Pasir Limau Kapas, 17 Februari 1967 ini politik merupakan media atau lahan dakwah untuk mensyiarkan Islam melalui kekuasaan.

Ia memberi contoh tentang lahirnya berbagai Peraturan perundangan-undangan yang didasarkan pada syariat Islam seperti UU Zakat.

“Jadi, dengan demikian politisi itu sebenarnya tengah berdakwah melalui jalur kekuasaan yaitu politik," simpulnya.

Menyinggung fungsi kontrol yang diemban wakil rakyat, Rusli mengatakan bahwa dirinya bersama-sama koleganya di Fraksi PPP DPRD Riau terus menerus mengawal arah pembangunan Riau, baik melalui pengawalan APBD maupun kemitraan fraksi dengan berbagai instansi dan lembaga pemerintahan. Semua itau kata Rusli tak lain untuk memberi nilai tambah untuk kemajuan daerah dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Riau.

Bukan berarti keberadaannya di gedung dewan semata-mata mengiyakan apa saja yang dikatakan pihak eksekutif. Tapi sebagai anggota dewan dirinya selalu kritis terhadap pemerintah.

“Kita tidak segan-segan menolak misalnya kita pernah bersama-sama anggota fraksi lain menolak pengesahan RAPBD Riau 2007 karena dinilai tidak sesuai dengan mekanisme yang berlaku saat itu,” katanya bercerita.

Penolakan lain yang pernah ia lakukkan adalah peristiwa penolakan pengesahan ranperda (rancangan peraturan daerah) tentang Holding Company untuk disahkan menjadi perda. Saat itu bahkan Riau dipimpin oleh duet HM Rusli Zainal dan Wagubri Wan Abu Bakar diusung oleh PPP, namun hal itu tak menyurutkan langakahnya untuk tetap kritis.

Dengan latar belakang sebagai guru, pendakwah, dunia asuransi dan lain-lain, Rusli Effendi dikenal piawai melakoni kiprahnya sebagai politisi. Pengurus ICMI Korwil Riau dan Wakil Ketua Ittihadul Muballighin Provinsi Riau ini sehari-hari terlihat selalu enerjik dan bersemangat. Tak salah bila ia termasuk salah satu politisi yang patut jadi panutan. *3