-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Marheylin SH Politisi PDIP Pekanbaru : Suka Pinggiran

| Juni 13, 2013 WIB
KAWASAN pinggiran kota seringkali menjadi terabaikan dalam perjalanan pembangunan. Akibatnya ketimpangan antara pusat kota dengan daerah pinggiran menjadi berdampak pada masalah sosial maupauan budaya.
Marheylin SH, politisi perempuan asal PDIP yang saat ini duduk di Komisi II DPRD Kota Pekanbaru menunjukkkan komitmennya untuk memperhatikan lebih maksimal pada pemerataan pembangunan hingga ke daerah pinggiran.


“Kita patut bersyukur dalam beberapa tahun belakangan pembangunan kawasan pinggiran mulai mendapat perhatian,” ungkap puteri politisi senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Fachrudin S ini.

Kekhawatiran Marheylin mengenai pengabaian pembangunan di daerah pinggiran beralasan. Karena menurutnya tanpa upaya yang sungguh sungguh kearah itu, di khawatirkan akan semakin menganganya ketimpangan yang terjasi antara pusat kota dan pingiran kota.

Helen, panggilan akrabnya terus memperjuangkan pembangunana kawasan pinggiran selama pengabdiannya di kursi dewan. Dalam berbagai kesempatan, baik dalam rapat dengar pendapat dengan satker terkait Pemko Pekanbaru maupun dalam pandangan umum ia selalu menyampaikan apa yang menjadi aspirasi warga di kawasan pinggiran.

“Sebagai bagian dari Pekanbaru, kawasan pinggiran juga berhak mendapatkan kue pembangunan’’ ujar politisi kelahiran Pekanbaru, 23 Maret 1980 ini. Ditambahkannya bahwa kawasan pinggiran di Pekanbaru, memiliki potensi yang cukup besar, terutama sektor pertanian dan sub sektor perkebunan. Tapi lantaran masih kurangnya infrastruktur yang mendukung, menyebabkan enggannya Investor menanamkan sahamnya. Kalau infrastruktur di benahi, ia yakin investor akan masuk.

Menyinggung maraknya kehadiran pusat perbelanjaan atau pasar modern dan ritel berjejaring di kota Pekanbaru saat ini, lulusan Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jakarta ini mengingatkan jangan sampai perkembangan pusat perbelanjaan modern malah mematikan peran pasar tradisional yang selama ini banyak di jadikan masyarakat dalam mencari dan memenuhi kebutuhan hidup mereka.

“Peran pasar modern dan pasar tradisional sama-sama mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi warga kota. Karena itu perlu kebijakan penataan atau pengaturana yang baik oleh Pemko,” jawab Helen saat dijumpai di gedung DPRD Kota Pekanbaru.