-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lesbianisme di Riau: Ada dan Tiada

| Juni 17, 2013 WIB
JARANG diketahui secara pasti apakah lesbianisme sudah menjangkiti perilaku sebagian masyarakat di Riau. Apalagi mengetahui komunitas lesbian seperti yang ada di kota-kota besar lainnya. Yang bisa ditelusuri hanya beberapa kasus pidana yang terkait pelaku yang punya orientasi seksual suka sesama perempuan, lewat pemberitaan media.

Di Pekanbaru Agustus 2012 lalu pernah terjadi penggerebekan atas pasangan lesbian yang tengah berkencan. Pasangan lesbi tersebut, sebut saja LPdan VA dibekuk mahasiswa Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR), Selasa (8/12) pukul 10.30 WIB, di Purna MTQ. Diketahui, LP yang berperan sebagai wanita adalah Mahasiswa UIR semester satu Fakultas Ekonomi. Hal ini diketahui dari KRS yang ada dalam tasnya.

Drama penangkapan itu berawal dari kecurigaan Joe, mahasiswa AKMR jurusan Teater. Joe yang pagi itu ingin membeli
kopi di kantin belakang dan melihat dua wanita sedang mesra di belakang gedung hall A.
Semula Joe acuh. Tujuannya agar upaya menangkap pasangan ini berhasil, sementara pasangan lesbi tersebut tak curiga. Setelah mengumpulkan teman sesama mahasiswa AKMR, perbuatan LP dan VA pun diintai.

Adegan kemesraan keduanya sempat direkam dengan kamera handphone. Mereka berpelukan dan berciuman. Layaknya
sepasang manusia berlainan jenis yang lagi bercinta.

Setelah bukti terkumpul, Joe bersama teman-temannya menggerebek pasangan tersebut. LP dan VA pun terperangah dengan aksi tersebut, mereka tak bisa mengelak lagi hingga hanya bisa tertunduk malu usai digerebek.

Sementara kasus lain yang pernah terungkap di Kota Pekanbaru adalah pencabulan yang dilakukan wanita bernama RR, penyuka sesama jenis terhadap Melati siswi sebuah sekolah Alkitab di Limbungan Baru, Rumbai Pesisir.

Seperti diberitakan Pekanbaru MX 9 November 2009 RR, istri kepala sekolah Al Kitab tersebut melakukan perbuatan pencabulan terhadap Melati asal Sangir Talaud yang kebetulan baru bekerja di Pekanbaru. Perbuatan tersebut dilakukan berulang-ulang dalam rentang waktu satu bulan, sampai akhirnya Melati melaporkan perbuatan RR ke polisi.

Perempuan Lebih Mudah Tertarik Sesama Jenis


Meski jarang terungkap, namun banyak kalangan meyakini di tengah masyarakat banyak perilaku lesbianisme terutama di kalangan pelajar dan mahaiswi. Hanya saja perilakau tersebut sulit dikenali secara kasat mata dalam keseharian mereka.

Sesuai analisa psikolog di Manchester Business School yang mengatakan bahwa perempuan bisa saling tertarik satu sama lain karena adanya empati sosial dan kemampuan untuk saling mencurahkan perasaan.

"Perempuan cenderung memiliki hubungan yang dekat dengan perempuan lain daripada pria dengan pria lain," ungkap Profesor Marilyn Davidson. Menurut Marilyn, kaum lesbian merasa lebih mendapatkan dukungan emosional dan fisik dari relasi dengan perempuan lain daripada yang didapatkan dari lelaki atau suami. Di lain pihak, mereka juga bisa memilih menjalani hubungan dengan sesama perempuan karena mereka mudah jatuh cinta*