-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menikmati Pekanbaru di Warung Sarapan Pagi

| Mei 17, 2013 WIB
PEKANBARU -- Hampir di semua ruas jalan di Kota Bertuah kebutuhan sarapan pagi warga kota terpenuhi dengan keberadaan warung sarapan pagi. Mereka mengakomodasi kasipnya warga yang dikejar waktu dan tak sempat sarapan di rumah.

Warung sarapan pagi Soto Bacok di Jalan Kaharuddin Nasution, tak jauh dari kampus Universitas Islam Riau (UIR) misalnya, dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB selalu ramai disambangi pengunjung berbagai kalangan. Tak hanya mahasiswa dan karyawan sekitar, banyak pekerja berdasi dengan berbagai jenis kendaraan roda empat juga mampir untuk sarapan.


Etty, pemilik warung Soto Bacok, mengaku rata-rata dalam rentang waktu buka tersebut ia bisa meraup omset tak kurang dari Rp 1,5 juta perhari.

"Menunya beragam di sini, dari soto, lontong sayur, pical dan nasi goreng ada. Selera pengunjung kan beda-beda," ujar Etty.
Dengan tempat yang cukup luas termasuk teras warung yang dimanfaatkan untuk tambahan meja kursi, pengunjung cukup nyaman menikmati sarapan pagi sembari melahap koran dan bercengkerama.

Di sepanjang Jalan Harapan Raya, HR Soebrantas dan jalan lain di Kota Pekanbaru warung serupa juga bertebaran. Kebutuhan sarapan warga kota yang hendak berangkat ke tempat kerja pun terpenuhi.

Ny Anggraini yang berjualan soto Medan di Jalan Harapan Raya juga menjadi tempat favorit sarapan pagi pengunjung. Selain menyediakan soto medan, mie rebus dan minuman, pengunjung juga disediakan bacaan pagi yakni sebuah tabloid harian hukum dan kriminal.

"Biasanya setelah sarapan mereka bisa baca koran dulu sambil merokok dan ngopi. Kita sediakan dua koran saja," terang Ny Anggraini tentang triknya menarik pengunjung.

Ketersediaan koran biasanya menjadi trik sebagaian besar warung sarapan pagi. Hal itu bukan tanpa alasan.

"Rata-rata yang sarapan ke sini selain warga sekitar sini, juga orang-orang kantoran. Mereka suka nanya apa ada koran, makanya saya langganan koran ini," kata Zulfan pemilik warung sarapan pagi Ketupat Gulai Paku di Jalan Pasir Putih sambil menunjuk sebuah tabloid harian. Bersama sang istri, Upik, Zulfan sudah menjalankan bisnis warung sarapan pagi sejak lima tahun lalu.

Menyikapi keberadaan warung sarapan pagi di Kota Pekanbaru, anggota komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Fadri AR mengaku kehadiran mereka sangat membantu menunjang perekonomian perkotaan.

"Mereka adalah pelaku usaha kecil, dengan modal minim tapi mampu memberi kontribusi paling tidak bagi keluarga bahkan pemerintah. Tinggal lagi bagaimana Pemko bisa melihat ini sebagai aset yang harus dibina dan dikembangkan. Peran mereka tak kalah dengan pemilik usaha kuliner padat modal," ujar politisi PKS yang mengaku sering menikmati sarapan pagi di warung pinggir jalan ini.

Dikatakan Fadri AR, pembinaan oleh Pemko bisa dalam bentuk bimbingan manajemen produksi, pengelolaan usaha dan kesadaran kebersihan tempat usaha. Kedepan bukan tak mungkin Pekanbaru juga dikenal dari Kuliner Sarapan Pagi yang berkualitas.
Kepala Bagian Humas Setdako Pekanbaru, H.Azharisman Rozie Msi tak menampik bahwa Pekanbaru berpeluang mengambil kuliner sarapan pagi sebagai ikon atau daya tarik kota.

"Sejauh ini Pemko melalui satker terkait tetap melakukan pembinaan. Kita misalnya menyediakan fasilitas kredit baik melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun koperasi. Warung sarapan pagi ini jelas menjadi penunjang ekonomi kota," kata Rozie dalam perbincangan dengan Pekanbaru MX, Jumat (17/5).

"Makanya agar keberadaan warung sarapan pagi ini bisa bertahan, perhatian semua pihak sangat diharapkan, termasuk para pedagang sendiri untuk terus meningkatkan kualitas," tutur Rozie yang mengaku saban Sabtu dan Ahad selalu mengajak keluarga menikmati sarapan di berbagai warung sarapan pagi di Kota Pekanbaru. ***
From: Eka Satria Taroesmantini Pekanbaru MX by BlackBerry®