-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Magnet Pasar Kaget di Pekanbaru

| Februari 08, 2013 WIB
PEKANBARU -- Pasar kaget menjamur di Pekanbaru? Ternyata tidak juga. Dari beberapa pasar kaget yang ada, diantaranya di Jalan Sekolah Rumbai, Jalan Rambutan, di Jalan Kartama dan di Kubang Raya, aktivitasnya berlangsung hanya beberapa jam. Ada yang berlangsung di pagi hari, ada juga yang mulai sore. Pekanbaru MX yang coba memantau beberapa pasar kaget, seperti di Jalan Kartama, Marpoyan Damai, menyaksikan warga sekitar cukup antusias mencari kebutuhan dapur. Pasalnya, di sini lebih dominan dijual sayur-sayur segar.
pasar kaget di pekanbaru (foto tribunnews.com)

Pasar kaget di jalan Kartama mulai beraktifitas di sore hari. Selain Warga sekitar yang menjadi konsumennya, sering juga kendaraan yang melintas di sana berhenti sejenak untuk belanja sayur. Dinas Pasar (Dispar) Kota Pekanbaru sampai saat ini hanya melakukan pendataan awal saja. Seperti disampaikan Kepala Dispar Kota Pekanbaru, Rabu (6/2) di ruang kerjanya, pemerintah saat ini sedang
mendata berapa jumlah sebenarnya pasar-pasar kaget yang tersebar di Pekanbaru.

Namun ia memastikan pendataan itu tidak otomatis diikuti tindakan penutupan paksa seperti yang dikhawatirkan pedagang. "Pasar kaget tidak bisa ditutup karena berdiri di tanah masyarakat, kecuali menggunakan fasilitas umum atau milik pemerintah," kata Sadri menjelaskan keberadaan pasar kaget. Hanya saja ia menekankan agar para pedagang harus memperhatikan soal sampah yang menganggu umum.

"Kita hanya menghimbau pemilik lahan supaya menjaga keberihan. Jangan sampai masyarakat mengeluh kepada pemerintah kenapa sampah yang berserakan dan tidak diurus," pesan Sadri.

Sejauh ini, belum ada keluhan masyarakat yang disampaikan terkait keberadaan pasar kaget. Hal itu disebabkan karena kehadiran pasar kaget yang sifatnya insidentil dirasakan cukup membantu warga terutama dari segi waktu dan ongkos. Seperti dikatakan salah seorang warga, Eti yang berbelanja di pasar kaget di
jalan Kubang Raya.

"Dari segi waktu dan ongkos sangat membantun ya. Walaupun dari harga-harga sepertinya tak jauh beda, ada yang murah ada yang lebih mahal juga." Tutur Eti. Bagaimana tanggapan pedagang pasar tradisional dengan kehadiran pasar kaget?

Herni, salah seorang penjual pakaian di pasar Palapa Jalan Durian mengatakan kehadiran pasar kaget sah-sah saja. "Namanya orang cari nafkah kita tidak boleh melarang. Kalau pengaruhnya pada pasar tradisional sih ada tapi tidak terlalu mengangg," kata Herni. Menurut Herni yang diperlukan pedagang di pasar tradisional adalah bagaimana Pemko bisa membuka akses yang mudah bagi warga menuju pasar.

Tak kurang dari Bakal Calon (Balon) Gubernur Riau pun ikut memberikan perhatian kepada pedagang pasar kaget. Lukman Edy, mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) yang mengincar kursi Riau 1 pun menyambangi pasar kaget di Jalan Senapelan Rabu (6/2) lalu.

Lukman Edy mengingatkan, mestinya pemerintah bersyukur karena rakyat berusaha memecahkan persoalan mereka secara mandiri dan sementara mereka minim perhatian, seharusnya pemerintah menciptakan kondisi agar pedagang nyaman dalam berusaha. *3

 Komentar Warga;

Murni (38) warga Jl Kartama.
Membantu Koq
"Lumayan membantu. kadang-kadang saya tak sempat ke pasar, ya kan bisa ke sini. Cuma buat beli sayur saja, kalau yang lainnya tetap ke pasar. Saran saya sebagai warga kepada pedagang, agar tempat berjualan bisa bersih dari sampah. Jangan tinggalkan sampah kalau selesai berjualan"

Rabu (35), pedagang pasar kaget
Jangan Diusir
"Saya tidak tiap hari jualan di sini. Pindah-pindah, Bang. Kadang sampai ke luar kota juga. Kalau ditanya harapan saya, mudah-mudahan pemerintah tak ngusir kami, kita nyari nafkah saja koq. Kami ini kan warga Pekanbaru juga, masa mau diusir hanya gara-gara berjualan di sini"

Susanto (39) pedagang pakaian, Senapelan.
Tak Menganggu
"Kalau dibilang menganggu kami di pasar
sini, ndak juga. Pasar kaget kan hanya dua sampai tiga jam. Kalau soal rejeki itu kita serahkan pada Tuhan sajalah.""